Suara.com - Jika asteroid raksasa melesat ke arah Bumi dan akan menghantam Bumi, manusia memiliki beberapa pilihan untuk melakukan sesuatu. Mulai dari menghadang dengan pesawat ruang angkasa canggih untuk menjatuhkannya, meledakkannya dengan senjata nuklir. Bisa juga menariknya dengan traktor gravitasi atau memperlambatnya turun menggunakan sinar matahari yang terkonsentrasi.
Sebagian besar film sains fiksi menggambarkan, astreroid yang masuk ke orbit Bumi biasanya terdeteksi di menit-menit terakhir dan para pihak berwenang hanya memiliki beberapa hari atau minggu untuk mengevakuasi warga.
Faktanya, asteroid adalah ancaman yang nyata dan manusia tidak bisa memprediksi secara tepat kapan benda langit itu akan menghantam Bumi.
Para ilmuwan di MIT kemudian membuat panduan yang diterbitkan di jurnal Acta Astronautica untuk membantuk deflektor asteroid di masa depan.
Karena sebagian besar benda langit di sekitar Bumi sudah diawasi dengan ketat, manusia mungkin akan mendapatkan peringatan atau tanda-tanda jauh lebih cepat.
Para ilmuwan mengamati asteroid ketika benda itu melintasi Bumi dan melihat apakah asteroid tersebut melewati salah satu dari "lubang kunci" atau tidak.
Setiap asteroid yang mengancam Bumi akan bergerak semakin dekat dan jauh dari Bumi pada titik-titik berbeda dalam orbitnya.
Di sepanjang orbit tersebut, setiap asteroid memiliki "lubang kunci" atau wilayah ruang yang akan dilaluinya untuk menghantam Bumi.
"Lubang kunci itu seperti pintu, setelah terbuka, asteroid akan berdampak pada Bumi dengan probabilitas tinggi," ucap Sung Wook Paek, penulis utama di penelitian ini dan mahasiswa pascasarjana MIT, seperti dikutip dari Space.com.
Baca Juga: Perampok Gasak 1 Baskom Tempe, Warganet: Nggak Tega Mukulinnya
Waktu paling tepat dan mudah untuk menghentikan asteroid menabrak Bumi adalah sebelum objek langit itu menyentuh salah satu "lubang kunci".
Paek dan rekan timnya memilih tiga opsi yang secara wajar dapat dilakukan dalam waktu singkat jika asteroid terlihat akan menghantam Bumi. Tiga opsi tersebut mencakup tiga misi yaitu, misi tipe 0, tipe 1, dan tipe 2.
Misi tipe 0 mencangkup sebuah pesawat ruang angkasa canggih diluncurkan ke objek dengan tujuan untuk menjatuhkannya sehingga tidak masuk ke dalam wilayah Bumi.
Misi tipe 1 berisi pengintai yang akan diluncurkan untuk mengumpulkan data rinci tentang asteroid sebelum penabrak utama diluncurkan, demi mendapat bidikan yang lebih baik dan menghasilkan efek ledakan maksimum.
Sedangkan misi tipe 2 mencakup peluncuran dua penabrak kecil sekaligus pengintai. Penabrak pertama akan melakukan tugasnya untuk melihat dampak apa yang akan terjadi. Informasi dari pengintai dan dampak yang ditimbulkan akan digunakan untuk menyempurnakan tugas dari penabrak kedua.
Para ilmuwan mengembangkan metode untuk menghitung misi mana yang terbaik berdasarkan pada dua faktor, yaitu waktu antara misi dimulai dan tanggal asteroid akan mencapai "lubang kunci" dan tingkat kesulitan dalam menjatuhkan asteroid dengan tepat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
56 Kode Redeem FF 13 Desember 2025: Klaim Skin Winterland dan Update Lelang Sultan Global
-
Xiaomi Diduga Kuat Membatalkan Peluncuran Poco X8 dan Poco F8 Reguler, Kok Bisa?
-
20 Kode Redeem FC Mobile 13 Desember 2025: Bocoran Komentator Indonesia Valentino Jebret di Game
-
Monitor Gaming WOLED 27 Inci Terbaru: Desain Nyaris Tanpa Bezel dan 280Hz
-
Oppo Sulap Flagship Store Ini Jadi "Third Living Space" Futuristik Lengkap dengan Robot AI!
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
5 Subwoofer Neumann KH Terbaru Hadir dengan Teknologi DSP dan Dukungan AoIP Modern
-
Spin-off InfraNexia Resmi Disetujui, Telkom Percepat Transformasi Infrastruktur Digital Nasional
-
Google Menyiapkan Disco, Peramban Eksperimental Berbasis AI untuk Ciptakan Aplikasi Web Instan
-
4 Rekomendasi Smartwatch Advan Rp 100 Ribuan, Sudah Tahan Air dan Ada Fitur Ibadah