Suara.com - Aksi lockdown dilakukan beberapa negara, sebagai langkah antisipasi terhadap penyebaran virus corona, seperti Italia. Menariknya, keputusan ini membuat Italia bebas polusi.
Mengutip laman Space.com, kabar mengenai udara Italia yang bebas polusi ini disampaikan oleh Badan Antariksa Eropa (ESA). Laporan tersebut berdasarkan data yang dikumpulkan satelit Copernicus Sentinel-5P.
Seperti diketahui, satelit Copernicus Sentinel-5P ini memiliki fungsi mengawasi polusi di udara atmosfer. Satelit ini lalu memperlihatkan kondisi udara di Italia yang tampak bebas dari emisi.
Dari gambar satelit tersebut, terlihat penurunan pada emisi nitrogen dioksida di Italia selama dua setengah bulan pertama 2020 ini.
Claus Zehner selaku manager ESA mengungkap bahwa penurunan kadar emisi nitrogen ini terkait dengan lockdown Italia. Lockdown membuat lalu lintas dan kegiatan industri menjadi berkurang.
Kebijakan lockdown yang dikeluarkan pemerintah ini karena penyebaran virus corona yang semakin mengancam. Warga Italia lalu kebanyakan tinggal di rumah yang lalu berpengaruh pada penurunan emisi nitrogen dioksida.
Melakukan monitoring mendalam, satelit Copernicus Sentinel-5P mengukur emisi nitrogen dioksida, memantau ozon, sulfur dioksida, karbon monoksida, hingga metana.
Agar penyebaran virus tidak semakin meluas, pemerintah Italia lalu memberikan kebijakan lockdown sehingga beberapa aktivitas di negara tersebut lumpuh sementara.
Tidak hanya di Italia, beberapa negara di dunia sedang mempertimbangkan keputusan untuk melakukan lockdown terkait penanganan penyebaran virus corona. Bagaimana dengan Indonesia?
Berita Terkait
-
Keraton Kasunanan Surakarta Lockdown Dibayangi Wabah Virus Corona
-
Viral Video 'Bagaimana Wabah COVID-19 Bisa Berakhir', Ini Penjelasannya
-
Alasan Indonesia Belum Memilih Lockdown hingga Kini
-
Italia Lockdown, Selebgram Cantik Chiara Ferragni Unggah Fakta di Instagram
-
Surati Istana, Indonesian Young Scientist Forum Desak Status Lockdown
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
51 Kode Redeem FF Terbaru 28 Desember 2025, Ada Bundle Natal dan Arrival Animation Stay Frosty
-
29 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 Desember 2025, Hadiah Natal Melimpah dan Gems Gratis
-
Daftar Harga HP Infinix Terbaru Semua Series Lengkap Akhir Tahun 2025
-
Xiaomi 17 Ultra Bersiap Masuk ke India dan Indonesia, Baterai Lebih Kecil
-
6 Rekomendasi Tablet Tahan Lama untuk Kerja Seharian dengan Baterai di Atas 6.000 mAh
-
Daftar Harga HP Huawei Lengkap Akhir Tahun 2025, Terbaru Seri Nova 15
-
5 HP Murah Anyar Siap Masuk ke Indonesia: Harga Mulai Sejutaan, Baterai 7.000 mAh
-
5 HP RAM 8GB Kamera Terbaik Rp 2 Jutaan untuk Foto Kembang Api Tahun Baru
-
5 Smartwatch Paling Akurat Hitung Pace Lari, Mulai Rp200 Ribuan
-
Spek Oppo Reno 15c India Berbeda dari Versi China, Harga Diprediksi Lebih Murah