Suara.com - Sebuah investigasi yang dilakukan pada fragmen Gulungan Laut Mati (Dead Sea Scroll), mengungkapkan kebenaran tentang salah satu koleksi paling berharga di dunia ini. Bukti analisis menyebut 16 fragmen Gulungan Laut Mati adalah palsu.
Gulungan Laut Mati merupakan sebuah kumpulan manuskrip keagamaan yang berisi fondasi tertua dari Perjanjian Lama, berasal dari abad ketiga SM. Sebagian besar teks kuno yang sudah lapuk ini dipajang di Yerusalem, tetapi lebih banyak fragmen yang beredar di pasar swasta.
Sayangnya, banyak peneliti di bidang arkeologi alkitabiah mencurigai bahwa beberapa dari peninggalan ini adalah pemalsuan yang dibuat dengan licik yang dapat membodohi bahkan para ahli.
Hal ini dikonfirmasi pada akhir tahun 2018, ketika Museum Alkitab yang bernilai 500 juta dolar AS di Washington, DC mengungkapkan bahwa setidaknya lima fragmen Gulungan Laut Mati dalam koleksi yang dipamerkan sebenarnya palsu.
Sejak itu, museum menggunakan bantuan ilmiah lebih lanjut untuk memastikan apakah sisa fragmen lainnya asli. Tak disangka, rupanya keseluruhannya adalah palsu.
"Setelah peninjauan menyeluruh atas semua hasil pencitraan dan analisis ilmiah, terbukti bahwa tidak ada fragmen teks dalam koleksi Dead Sea Scroll Museum of the Bible yang otentik," kata Colette Loll, penyelidik penipuan seni, pendiri, dan direktur Art Fraud Insights.
Selain itu, masing-masing fragmen menunjukkan karakteristik yang menunjukkan bahwa itu adalah pemalsuan yang disengaja dibuat pada abad ke-20 dengan maksud untuk meniru fragmen-fragmen Gulungan Laut Mati yang asli.
Dilansir laman Science Alert, Loll menguji 16 fragmen tersebut menggunakan pencitraan transformasi multispektral dan reflektansi, mikroskop tradisional dan 3D, mikroskop mikro, hingga pengujian mikrochemical.
Hasilnya, fragmen yang dianalisis menunjukkan tanda-tanda tulisan modern pada kulit yang dilapisi dengan jenis lem kulit binatang berbasis protein, untuk mereplikasi permukaan kemilau dari Gulungan Laut Mati asli yang ditulis di atas perkamen.
Baca Juga: Wadidaw! Pamer Negatif Virus Corona, Justru Positif HIV
Meskipun ditipu secara terbuka di depan umum, kejadian ini adalah pengalaman yang menyakitkan bagi Museum Alkitab dan pendukungnya. Untungnya, metode canggih yang digunakan untuk mengungkapkan koleksi tersebut dapat digunakan untuk menjelaskan fragmen mencurigakan lainnya. Laporan lengkap investigasi tersebut tersedia di situs web Museum of the Bible.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
5 HP Rp 2 Jutaan Kamera Terbaik, Hasil Jepretan Jernih Cocok Buat Influencer
-
Gubernurnya Tertangkap KPK, Riau Masuk Provinsi Terkorup di Indonesia
-
Moto G67 Power Muncul di Toko Online: Bawa Baterai 7.000 mAh dan Snapdragon 7s Gen 2
-
Tips Bikin PIN ATM Agar Tidak Mudah Ditebak, Kombinasi Kuat, dan Aman dari Pembobolan
-
iQOO Z10R vs Realme 15T: Harga Mepet, Mending Mana Buat Gamer?
-
24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
-
24 Kode Redeem FF Hari Ini 4 November: Dapatkan Bundle Flame Arena & Evo Gun Gratis!
-
10 HP Flagship Terkencang Oktober 2025 Versi AnTuTu, Cocok Buat Gamer Kelas Berat
-
Aplikasi Edit Video Gratis Paling Hits: Ini Cara Menggunakan CapCut dengan Efektif dan Mudah
-
Mengapa Angka 67 Dinobatkan Jadi Word of the Year 2025