Suara.com - Satelit Nusantara Dua gagal mencapai orbit dan diyakini telah hancur setelah roket Long March 3B, yang memanggulnya ke luar angkasa, gagal melaksanakan tugasnya pada Kamis (9/4/2020).
Seperti diwartakan sebelumnya, Satelit Nusantara Dua milik PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) dan Indosat diluncurkan oleh Long March 3B dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang, Provinsi Sichuan, China.
Tetapi saat memasuki fase pelepasan roket ketiga, yang akan mendorong Satelit Nusantara Dua ke orbit yang seharusnya, terjadi kesalahan dan alhasil satelit berbobot 5,5 ton jatuh kembali ke atmosfer Bumi.
Tadinya jika berhasil meluncur, Satelit Nusantara Dua akan menggantikan Palapa D yang diluncurkan pada 2009 lalu dan sudah mencapai masa purna tugas.
Ironisnya, demikian menurut beberapa laporan media, Satelit Palapa D juga diluncurkan oleh Long March 3B dan juga nyaris gagal mencapai orbit ketika diluncurkan, juga dari Xichang pada Agustus 2009.
Palapa D, satelit milik Indosat dan dibangun oleh pabrikan satelit Eropa, Thales Alenia Space, meluncur ke luar angkasa di punggung Long March 3B.
Saat hendak mencapai orbit, juga terjadi masalah pada roket: satu dari dua mesin roket mengalami masalah saat memasuki fase peluncuran ketiga.
Tetapi bedanya, jika Nusantara Dua akhirnya jatuh, maka Satelit Palapa D masih bisa diselamatkan dan mencapai orbit. Palapa D berhasil mencapai orbit setelah memanfaatkan mesin pendorong yang terpasang pada tubuh satelit.
Sayang manuver ini harus dibayar dengan harga setimpal. Satelit Palapa D yang seharusnya bisa beroperasi selama 15 tahun, akhirnya hanya bisa mengudara selama 10,5 tahun. Alasannya karena sebagian bahan bakar sudah digunakan saat bermanuver untuk mencegahnya jatuh ketika diluncurkan.
Baca Juga: Rontok di Udara, Satelit Nusantara Dua Gagal Capai Orbit
Belum diketahui berapa kerugian Indosat dan PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), selaku pemilik Satelit Nusantara Dua. Tetapi PSN mengatakan bahwa satelit dan proses peluncurannya dilindungi oleh asuransi.
Berita Terkait
-
Indosat dan Komdigi Perkuat Registrasi eSIM dengan Teknologi Biometrik
-
iPhone 17 Series Resmi Dijual, Banjir Promo Bundling dari Provider
-
Kelas AI Gratis dari Indosat: Belajar Machine Learning, LLM, hingga Generative AI di IDCamp 2025
-
KPK Usut Skandal EDC Rp700 M, Alasan Panggil Direktur Indosat Gali Skema Beli atau Sewa
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- 3 Rekomendasi Mobil Keluarga 9 Seater: Kabin Lega, Irit BBM, Harga Mulai Rp63 Juta
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Garmin D2 Mach 2 dan D2 Air Rilis, Smartwatch Premium dengan Peta Berwarna
-
Fitur Utama Redmi K90 Dikonfirmasi, Bodi Premium Mirip iPhone 17
-
Aqua Trending di X, Heboh Temuan Dedi Mulyadi Soal Sumber Air Mineral dari Sumur Bor
-
Gandeng Intel, NVIDIA, dan Qualcomm, Innodisk Siap Bangun Ekosistem Edge AI Global
-
31 Kode Redeem FF Hari Ini 23 Oktober 2025, Skin Senjata hingga Token Khusus Siap Klaim
-
6 Rekomendasi Aksesoris iPhone 17 yang Tak Sekadar Keren, Melindungi dari Segala Sisi
-
Laris, PS5 Lampaui Penjualan Sepanjang Masa PS3 di AS
-
Apakah Windows 10 Masih Bisa Digunakan setelah Oktober 2025?
-
Bagaimana Cara Cek Nomor Penipu? Lakukan Langkah-Langkah Ini
-
15 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 23 Oktober 2025, Siapkan Dirimu untuk Dapatkan Pemain OVR 115