Suara.com - Wabah pertama virus Corona (Covid-19,) kemungkinan besar terjadi pada awal September atau lebih awal daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Menurut tim ilmuwan di University of Cambridge, yang menyelidiki asal virus dan menganalisis sejumlah besar strain virus dari seluruh dunia mengatakan bahwa wabah awal terjadi antara 13 September dan 7 Desember lalu.
Selain itu, para ahli juga meragukan gagasan yang menyebut bahwa virus Covid-19 berasal dari Wuhan.
"Virus ini mungkin telah bermutasi menjadi bentuk ‘human-efficient’ terakhir berbulan-bulan yang lalu, tetapi tetap berada di dalam kelelawar atau hewan lain atau bahkan manusia selama beberapa bulan terakhir, tanpa menulari individu lain," ucap Peter Forster, ahli genetika dari University of Cambridge, seperti dikutip laman Inkstone, Rabu (22/4/2020).
Forster dan timnya menganalisis strain virus menggunakan jaringan filogenetik, sebuah algoritma matematika yang dapat memetakan pergerakan global organisme melalui mutasi gen mereka.
Tim ahli berusaha untuk mengidentifikasi orang pertama yang terkena virus dan menjadi sumber untuk wabah awal. Dengan menganalisis jaringan, sejauh ini para ilmuwan mampu memetakan penyebaran virus saat berpindah dari China ke Australia, Eropa, dan seluruh dunia.
Para ilmuwan membuat analisis jaringan menggunakan lebih dari 1.000 genom virus Corona, termasuk tanggal infeksi dan tipe virus Corona yang menginfeksi.
Terdapat tiga tipe virus Corona, yaitu A, B, dan C. Tipe A yang paling mendekati dengan virus Corona yang ditemukan pada kelelawar, namun meski tipe ini ditemukan di Wuhan, tipe A bukan tipe utama di sana. Tipe A juga ditemukan pada orang Amerika yang pernah tinggal di Wuhan dan pada pasien lain yang didiagnosis di Amerika Serikat dan Australia.
Varian yang paling umum ditemukan di Wuhan adalah tipe B dan tipe tersebut belum banyak tersebar di luar Asia Timur sebelum bermutasi.
Baca Juga: Belva Devara Mundur dari Stafsus Presiden, Warganet Negara +62 Heboh
Sementara tipe C adalah varian yang paling sering ditemukan di Eropa berdasarkan kasus yang terjadi di Perancis, Italia, Swedia, dan Inggris. Tipe ini belum terdeteksi pada pasien di daratan China, meskipun telah ditemukan dalam sampel dari Singapura, Hong Kong dan Korea Selatan.
Berdasarkan data yang dikumpulkan Forster, itu mengasumsikan tingkat mutasi yang konstan dan perkiraan waktu penyebaran bisa saja salah.
Sementara itu, dilansir laman Newsweek, Forster mengatakan bahwa kemungkinan Covid-19 bukan berasal dari Wuhan. Pasalnya, sampai 17 Januari lalu hampir semua pasien memiliki tipe B. Di Guangdong, tujuh dari sebelas pasien memiliki tipe A.
Kasus virus Corona ini pertama kali diketahui pada 17 November. Menurut laporan di South China Morning Post, data pemerintah menunjukkan seseorang berusia 55 tahun dari Hubei menjadi orang pertama yang terdeteksi.
Selain itu, publik menyebut bahwa pasar makanan laut di Wuhan menjadi tempat pertama kali tersebarnya virus. Namun ketika ditelusuri, dalam penelitian yang dipublikasikan di Lancet menunjukkan, beberapa orang pertama yang terinfeksi virus tidak memiliki kontak langsung dengan pasar.
Di sisi lain, virus Covid-19 yang berasal dari kelelawar telah ditemukan berbagi 96 persen gen identik, dengan virus Corona yang diisolasi oleh para ilmuwan China dari kotoran kelelawar di Provinsi barat daya Yunnan pada tahun 2013. Tetapi ada ratusan mutasi antara virus Corona Covid-19 dan virus Corona yang ada di Wuhan karena virus tersebut biasanya bermutasi sebulan sekali.
Berita Terkait
- 
            
              Diuji ke Manusia Besok, Vaksin Covid-19 Ditargetkan Tersedia September
 - 
            
              Sembari Menangis, Syekh Ali Jaber: Jangan Keras Kepala, Ramadhan di Rumah
 - 
            
              Hadis Nabi Muhammad SAW Marak Dijadikan Iklan Lawan Virus Corona di AS
 - 
            
              Ilmuwan Turki Gandeng AS Kembangkan Proyek Obat Virus Corona
 - 
            
              Covid-19 Belum Usai, Ilmuwan Sebut Dunia Waspadai Pandemi Lain
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Gubernurnya Tertangkap KPK, Riau Masuk Provinsi Terkorup di Indonesia
 - 
            
              Moto G67 Power Muncul di Toko Online: Bawa Baterai 7.000 mAh dan Snapdragon 7s Gen 2
 - 
            
              Tips Bikin PIN ATM Agar Tidak Mudah Ditebak, Kombinasi Kuat, dan Aman dari Pembobolan
 - 
            
              iQOO Z10R vs Realme 15T: Harga Mepet, Mending Mana Buat Gamer?
 - 
            
              24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
 - 
            
              24 Kode Redeem FF Hari Ini 4 November: Dapatkan Bundle Flame Arena & Evo Gun Gratis!
 - 
            
              10 HP Flagship Terkencang Oktober 2025 Versi AnTuTu, Cocok Buat Gamer Kelas Berat
 - 
            
              Aplikasi Edit Video Gratis Paling Hits: Ini Cara Menggunakan CapCut dengan Efektif dan Mudah
 - 
            
              Mengapa Angka 67 Dinobatkan Jadi Word of the Year 2025
 - 
            
              Cara Menambahkan Alamat di Google Maps, Beguna Menaikkan Visibilitas Bisnis Lokal Anda!