Suara.com - Seiring dengan makin menyebarnya COVID-19 di negara-negara Asia Tenggara, masyarakat di Indonesia dan Malaysia ternyata cenderung menyalahkan orang lain sebagai penyebab pandemi ini.
Di Indonesia, orang-orang percaya bahwa virus tersebut masuk ke Indonesia karena pemerintah lalai mencegah pekerja dan wisatawan Tiongkok masuk ke wilayah Indonesia. Pada 28 April, Indonesia telah mencatat 9.096 kasus positif COVID-19 dengan angka kematian tertinggi di wilayah Asia Tenggara.
Sementara itu di Malaysia, masyarakatnya cenderung menyalahkan sekelompok Muslim yang mengumpulkan 16.000 anggotanya dalam acara tabligh akbar.
Acara tersebut telah menyebabkan kenaikan drastis kasus positif COVID-19 di Malaysia. Hingga 28 April, Malaysia mencatat hampir 6.000 kasus positif
Kami menemukan adanya kesamaan ini setelah meneliti percakapan Twitter di Indonesia dan Malaysia, sepanjang Maret 2020.
Sejak pertama diumumkannya kasus positif pada Januari, percakapan tentang COVID-19 telah membanjiri media sosial dan internet, termasuk juga di Indonesia dan Malaysia.
Mengingat pengguna media sosial yang sangat aktif di kedua negara tersebut, kami berusaha menganalisis percakapan media sosial untuk membantu memahami opini publik tentang COVID-19.
Dalam penelitian terbaru kami yang belum dipublikasikan ini, kami menemukan bagaimana sikap menyalahkan orang lain ternyata mendominasi percakapan seputar stigma tentang COVID-19 di kedua negara.
Dari stigma lalu menyalahkan orang lain
Baca Juga: Eksperimen Uji Kemampuan Nikotin Lawan Covid-19 Digelar Bulan Depan
Sejak COVID-19 pertama kali dilaporkan di China, jumlah kasus stigmatisasi dan prasangka terkait pandemik ini meningkat di seluruh dunia.
Kasus-kasus tersebut tersebut termasuk pandangan bias terhadap keturunan China, pasien COVID-19, dan bahkan para tenaga medis.
Penelitian kami mengumpulkan 450.000 percakapan Twitter yang terjadi sepanjang Maret 2020 untuk mengetahui apa saja stigma terkait COVID-19 yang didiskusikan oleh publik di Indonesia dan Malaysia.
Mengingat besarnya jumlah pesan ditampilkan berulang-ulang di Twitter, kami pun hanya menganalisis cuitan awal alias tidak mengikutkan “retweet”. Hal ini menyisakan hanya 23.527 cuitan.
Melalui metode pengampilan sampel yang acak dan sederhana, kami memilih 6.932 cuitan. Ada 5.983 cuitan berasal dari Indonesia dan 949 sisanya dari Malaysia. Kami kemudian menganalisisnya menggunakan analisis konten kuantitatif dengan melibatkan dua asisten untuk turut membantu dalam proses analisis data.
Di Indonesia, kami menemukan bahwa mayoritas stigma yang ada ternyata berkaitan dengan prasangka terhadap orang China. Lebih jauh, sentimen tersebut berkaitan dengan kebijakan pemerintah yang masih memperbolehkan wisatawan dan pekerja dari China untuk datang ke Indonesia, meskipun pada saat itu pandemi telah terjadi di beberapa negara.
Berita Terkait
-
Universitas Bakrie-Pelita Jaya Jalin Kerja Sama Strategis, Buka Jalan Lebih Luas bagi Atlet Pelajar
-
Tak Hanya Kredit, Bank Mandiri Buka Akses Pasar Ekspor UMKM di Jabar
-
Dikira Cuek, Nicholas Saputra Diam-Diam Bantu Relawan Banjir di Aceh
-
Atas Nama Efisiensi dan Pengurangan Bobot, Mercedes-Benz Kepikiran Bikin Mobil Tanpa Rem Belakang
-
PLTA Singkarak dan PLTU Teluk Sirih Tetap Beroperasi Pasok Listrik Sumbar
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
24 Kode Redeem FC Mobile 8 Desember 2025: Bocoran Nedved dan Ribuan Rank Up Menanti
-
51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
-
24 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 8 Desember 2025, Ada Pemain OVR 115 dan 100 Ribu Koin
-
5 Rekomendasi HP Baterai 6000 mAh Harga Rp1 Jutaan Paling Worth It
-
Stranger Things 5 Catat Debut Rekor dan Dominasi Global
-
Studi Ungkap Merkurius Jadi Tetangga Terdekat Hampir Semua Planet
-
31 Kode Redeem FC Mobile 8 Desember 2025, Klaim Ribery dan 2.000 Gems Gratis
-
41 Kode Redeem FF Senin 8 Desember 2025, Serbu Skin SG2 dan Emote Spesial Gratis
-
Riset Ungkap Konsumsi Kopi Harian Bisa Perlambat Penuaan Sel, Kok Bisa?
-
7 Rekomendasi HP Kamera Terbaik Harga Rp2 Jutaan dengan RAM 8GB