Suara.com - Perusahaan global keamanan siber Kaspersky membagikan data statistik tentang upaya phising yang menargetkan UKM di Indonesia pada kuartal pertama tahun 2020.
Menurut data, tiga bulan pertama di tahun 2020 terbukti menjadi waktu yang sibuk bagi pelaku kejahatan siber menargetkan bisnis kecil dan dan menengah (UKM) di kawasan Asia Tenggara.
Sistem Anti-Phising perusahaan keamanan siber global mencegah sebanyak 834.993 upaya phising terhadap perusahaan dengan 50-250 karyawan, ini merupakan kenaikan 56 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dengan lebih dari 500 ribu upaya diblokir.
"Situasi finansial diiringi dengan kebutuhan mendesak untuk dapat beradaptasi dengan sistem kerja jarak jauh yang dipaksakan tanpa persiapan mumpuni nyatanya telah menempatkan keamanan IT UKM di posisi sulit," ucap Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky, dalam pernyataan keterangan pers yang diterima Suara.com.
Peringkat organisasi yang ditargetkan oleh serangan phising, didasarkan pada pemicu komponen heuristik dalam sistem Anti-Phising pada komputer pengguna. Komponen ini mendeteksi seluruh aktivitas saat pengguna mencoba mengikuti tautan di internet atau dalam surel ke laman phising, jika tautan tersebut belum ditambahkan ke basis data Kaspersky.
Dalam hal statistik per negara, Indonesia memiliki total kasus 192.591 upaya phising dalam bentuk email palsu yang diblokir Kaspersky pada kuartal pertama tahun 2020. Angak tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2019 yang sebanyak 158.492 kasus.
Negara di Asia Tenggara lainnya yang mengalami upaya phising serupa dari pelaku kejahatan siber mencakup Malaysia dengan 132.106 kasus, Filipina 76.478 kasus, Singapura 44.912 kasus, Thailand 144.243 kasus, dan Vietnam 244.663 kasus pada kuartal pertama tahun 2020.
Para ahli Kaspersky menyarankan agar UKM mengedukasi karyawan tentang dasar-dasar keamanan siber, mengingatkan karyawan tentang cara menangani data sensitif, penggunaan perangkat lunak yang sah, dan membuat cadangan data agar tidak terjebak pelaku kejahatan siber melalui phising.
Berita Terkait
-
7 Tips Bermain Game Tanpa Ngelag di Komputer Windows 10
-
Waduh, Pandemi Bikin Karyawan Nonton Porno dari Perangkat Kerja
-
Tanggapi Kebocoran Data Pelanggan E-Commerce, Ini Tips dari Kaspersky
-
Waspada, Pengguna Android di Indonesia Jadi Target Kampanye PhantomLance
-
5 Tips Menjaga Orang Tua Tetap Aman di Dunia Online
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Bos Xiaomi Blak-blakan Ungkap Kenapa Harga HP Makin Mahal
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain OVR 110113 Sekarang
-
OpenAI Kenalkan Browser Pesaing Google, Namanya ChatGPT Atlas
-
Xiaomi 17 Air Segera Hadir, HP Tipis Pesaing iPhone Air dan Samsung Galaxy S25 Edge
-
Apple Disebut Batal Rilis iPhone 19 di 2027, Ada Apa?
-
Oppo Reno 15 Diprediksi Usung Dimensity 8450 dan Sensor Samsung 200 MP
-
Untuk Pertama Kalinya, Seri Game Halo Siap Menuju PS5
-
Skor AnTuTu iQOO Z10R: HP Murah dengan Dimensity 7360 dan RAM 12 GB
-
Video Viral Mobil MBG Angkut Genteng, Klarifikasi Kepala Sekolah Jadi Sorotan
-
4 Perangkat Xiaomi Bakal Dapat Update OS 5 Kali, Ada Tablet dan HP Midrange