Suara.com - Seorang remaja berinovasi dengan mengembangkan aplikasi yang mampu mendeteksi virus corona (Covid-19) hanya dengan menggunakan ponsel.
Michael Bryan, remaja 18 tahun tersebut, sedang mengerjakan proyek teknologi yang berpotensi besar untuk melawan Covid-19.
"Aplikasi ini adalah alat yang menggunakan tiga kepingan informasi untuk mendiagnosis dan menentukan triase Covid-19," ucap Bryan seperti dikutip dari Mirror, Rabu (3/6/2020).
Aplikasi ini bekerja dengan tiga tahapan. Pertama, aplikasi akan menampilkan survei yang harus diisi oleh pengguna. Isi survei berisi seputar riwayat kesehatan dan hal-hal yang dirasakan oleh pengguna. Nantinya, AI akan menyimpulkannya sebagai kondisi medis.
Kedua, aplikasi memerlukan data geolokasi. Artinya, GPS pada ponsel harus aktif. Tujuannya untuk mengetahui apakah pengguna berada di zona merah atau tidak. Ketiga, pengguna perlu merekam batuk melalui mikrofon ponsel.
Terakhir, sistem akan menggabungkan data kondisi medisi dan geolokasi dengan hasil rekaman batuk untuk menjadi diagnosis, apakah pengguna aplikasi positif Covid-19 atau tidak.
“Dibutuhkan survei kondisi yang sudah ada sebelumnya termasuk kondisi medis yang sudah ada sebelumnya dan data geolokasi, lalu menggabungkan kedua faktor dengan rekaman mikrofon batuk," lanjut Bryan.
Terkait metode perekaman batuk, Bryan mengatakan bahwa cara seperti ini sudah dilakukan oleh tim medis di China untuk menentukan kasus Covid-19.
“Setelah berbicara dengan dokter di China, layanan utama mereka sangat kewalahan, mereka menggunakan batuk sebagai alat diagnostik utama. Saya pikir, mengapa saya tidak membuat aplikasi yang membuat diagnosis tentang hal itu," pungkasnya.
Baca Juga: 5 Objek Teraneh di Alam Semesta
Menariknya, bukan sekali saja remaja jenius ini membuat aplikasi kesehatan. Sebelumnya, Bryan juga pernah membuat aplikasi pendeteksi Parkinson, juga dengan menggunakan ponsel.
Berita Terkait
-
Perusahaan Teknologi Ini Gunakan Chip Bluetooth Lacak Kontak Virus Corona
-
Aplikasi Penyebaran Covid-19 Apple dan Google Disebut Tidak Berguna?
-
Apple dan Google Mulai Uji Coba Aplikasi Pelacakan Covid-19
-
Cara India Melacak Penyebaran Covid-19
-
Versi Awal Alat Pelacak Covid-19 Apple dan Google Siap Diuji Minggu ini
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Setahun Prabowo Gibran, Meutya Hafid Ungkap 60 Juta Warga Belum Kebagian Akses Internet
-
Meutya Hafid Sebut AI Bakal Gantikan 85 Juta Pekerjaan di Tahun 2025
-
YouTube Tambah Fitur Shorts Timer, Biar Gak Kecanduan Scroll Terus
-
WhatsApp Tambah Fitur Baru, Bikin Orang Tua Aman dari Penipuan Online
-
Modus Baru Penipuan di TikTok Live: Kirim Gift Rp500 Ribu Dijanjikan Diganti Rp30 Juta
-
Setahun Starlink di Indonesia, Kecepatan Internet Malah Makin Lelet
-
Industri Ritel Mulai Digitalisasi, Ribuan Karyawan Ikut Terdampak
-
HP Flagship Xiaomi Ini Akan Segera Menerima HyperOS 3
-
20 Kode Redeem FC Mobile 24 Oktober: Klaim Hadiah Langka dari Event Footyverse dan Liga Champions!
-
Oppo Reno 15 Series Bakal Hanya Punya Dua Model? Bye Reno 15 Pro Max