Suara.com - Belangkas atau dalam bahasa Jawa kerap disebut mimi lan mintuno, secara mengejutkan memainkan peran penting dalam kedokteran modern dan dianggap sebagai pemain kunci dalam pengembangan vaksin virus Corona (Covid-19).
Tidak seperti darah yang kaya zat besi di dalam tubuh manusia dan mamalia lain, belangkas atau disebut juga horseshoe crabs (Limulus polyphemus) memiliki darah yang kaya tembaga berwarna biru dan sedingin es.
Alih-alih sel darah putih, darah belangkas diisi dengan sel yang dikenal sebagai amebosit, yang sangat efektif dalam mendeteksi endotoksin bakteri. Bahkan pada level kurang dari satu bagian per triliun, amebosit memicu pembentukan koagulasi, mengubah darah menjadi zat jeli.
Sayangnya, sifat darah pada belangkas ini telah dieksploitasi oleh produsen makanan dan perusahaan farmasi selama beberapa dekade untuk menguji apakah produk yang mereka buat, seperti vaksin, bebas dari kontaminasi bakteri.
Populasi liar belangkas telah diburu karena darahnya yang menggiurkan dan itu mendorong para konservasionis untuk meminta perusahaan farmasi memilih alternatif buatan manusia.
Menurut laporan The New York Times, antisipasi permintaan untuk darah belangkas dalam pengembangan vaksin Covid-19 menjadi perdebatan baru-baru ini.
Horseshoe Crab Recovery Coalition (HCRC), yang mencakup National Wildlife Federation, Defenders of Wildlife, dan banyak organisasi konservasi lainnya, baru-baru ini meminta perusahaan farmari untuk beralih ke padanan sintetis yang disebut recombinant Factor C (rFC).
"Sangat disayangkan bahwa penelitian biomedis masih bergantung pada pemanenan populasi hewan liar yang rentan ketika ada pengganti yang sederhana, efektif, dan berkelanjutan yang ada dalam pasokan berlimpah," ucap Ryan Phelan, pendiri dan direktur eksekutif Revive & Restore, seperti dikutip dari IFL Science, Jumat (5/6/2020).
Sementara dampak panen darah pada populasi belangkas liar masih diperdebatkan, Daftar Merah IUCN (International Union for Conservation of Nature) menyatakan bahwa spesies ini rentan terhadap kepunahan dan jumlahnya terus menurun. Spesies ini dapat ditemukan di sebagian besar pantai Atlantik Amerika, dari daerah pantai Yucatán Quintana Roo Meksiko hingga pantai Maine dan New Hampshire Amerika.
Baca Juga: Alasan Mengapa Gerhana Bulan Penumbra 6 Juni Disebut Bulan Stroberi
Terlepas dari penamaan spesies ini yang disebut horseshoe crab, spesies ini sebenarnya bukan kepiting atau bahkan krustasea, tetapi milik kelompok yang dikenal sebagai Xiphosura yang jarang berubah dalam ratusan juta tahun. Fosil belangkas atau horseshoe crabs paling awal berusia sekitar 450 juta tahun. Dengan kata lain, ini merupakan makhluk purba sekitar 200 juta tahun sebelum dinosaurus.
Spesies ini telah berhasil selamat dari beberapa peristiwa kepunahan, oleh karenanya sangat ironis jika belangkas punah hanya karena ulah manusia.
Berita Terkait
-
Dokter Top AS Sebut Vaksin Virus Corona Akan Siap Sebentar Lagi, Kapan?
-
Didukung Bill Gates, AstraZeneca Bisa Produksi 2 Miliar Dosis Vaksin Corona
-
Menristek Sebut Indonesia Perlu Vaksin Covid-19 Beda dari Negara Lain
-
Obat Covid-19 Adalah Solusi Terbaik Menangani Pandemi
-
Kembangkan Vaksin Covid-19, Turki dan Rusia Sepakat Kerja Sama
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Andalkan Snapdragon 7s Gen 4, Segini Skor AnTuTu Redmi Pad 2 Pro
-
Teaser Beredar, Realme GT 8 Pro Aston Martin F1 Limited Edition Siap Rilis
-
23 Kode Redeem FC Mobile 3 November: Dapatkan Pemain OVR 113, Gems, dan Rank Up Token Gratis!
-
Bracket dan Hasil Playoff MPL ID S16: ONIC Jadi Juara, AE Nomor 2
-
23 Kode Redeem FF 3 November: Segera Klaim Skin M1014, SG2 One Punch Man, dan Bundle Eksklusif!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
TikTok Rilis Dua Fitur AI Baru: Permudah Kreator Mengolah Konten
-
Philips Siap Hadirkan HP Baru, Desain Mirip iPhone
-
2 Cara Mudah Ngeprint Dokumen dari iPhone, Tutorial Cepat Anti Ribet!
-
Kehidupan di Palung Terdalam: Temuan Moluska Purba Ungkap Rahasia Evolusi Laut?