Suara.com - Gerhana Matahari Cincin merupakan fenomena astronomi yang akan terjadi sebentar lagi. Namun tak semua zona di Bumi bisa mengamati Gerhana Matahari Cincin, termasuk Indonesia.
Gerhana Matahari Cincin terjadi ketika Bulan berada di posisi antara Matahari dan Bumi, namun ia tak bisa menutup sepenuhnya posisi Matahari.
Itu membuat pinggiran Matahari terlihat seperti cincin sehingga kadang mendapatkan julukan Ring of Fire (Cincin Api).
Gerhana annular penuh akan terlihat dari beberapa bagian Afrika dan Asia.
NASA menjelaskan bahwa beberapa daerah dari Afrika hingga Samudra Pasifik bisa mendapatkan posisi sempurna untuk menonton Gerhana Matahari Cincin.
"Sebuah garis sempit dari Afrika ke Samudra Pasifik akan melihat Bulan di depan Matahari (menghalangi 99,4% persen Matahari pada puncaknya di India utara) sehingga hanya cincin terang yang terlihat," kata NASA dalam keterangan resminya.
Dikutip dari CNet, ini merupakan Gerhana Matahari pertama yang akan datang di tahun 2020. Gerhana Matahari kedua akan datang pada pertengahan Desember 2020 dan akan menjadi Gerhana Matahari Total.
Menurut rilis resmi dari BMKG (Badan Meteorologi dan Geofisika), Gerhana Matahari Cincin tidak bisa diamati di Indonesia, melainkan kita hanya bisa melihat fase Gerhana Matahari Sebagian.
Wilayah yang terlewati jalur cincin pada Gerhana Matahari Cincin (GMC) 21 Juni 2020 adalah Kongo, Sudan Selatan, Ethiopia, Yaman, Oman, Pakistan, India, Cina, dan Samudera Pasifik.
Baca Juga: Begini Penampakan Bumi dan Venus, Diambil Curiosity dari Mars
GMC 21 Juni 2020 ini juga dapat diamati di sedikit Afrika bagian Utara dan Timur, Asia (termasuk Indonesia), Samudra Hindia, sebagian negara Eropa, Australia bagian Utara, dan Samudera Pasifik berupa Gerhana Matahari Sebagian.
BMKG memberikan ilustrasi peta Bumi di mana garis hitam yang dilalui merupakan tempat di mana penduduk Bumi bisa mengamati Gerhana Matahari Cincin.
"Gerhana Matahari Cincin (GMC) 21 Juni 2020 yang dapat diamati di Indonesia berupa Gerhana Matahari Sebagian, kecuali di sebagian besar Jawa dan sebagian kecil Sumatera bagian Selatan," tulis keterangan BMKG pada rilis resminya.
Dikutip dari situs resmi BMKG, dengan membandingkan selisih antara waktu kontak akhir dan waktu kontak awal di setiap kota dapat diketahui bahwa durasi gerhana paling sebentar akan terjadi di Kepanjen, Jawa Timur, yaitu hanya selama 3 menit 17,1 detik. Sementara durasi gerhana paling lama akan terjadi di Sabang, Aceh, yaitu selama 2 jam 27 menit 11,1 detik.
"GMC 21 Juni 2020 ini akan melewati 432 pusat kota dan kabupaten di 31 provinsi berupa Gerhana Matahari Sebagian, dengan magnitudo terentang antara 0,000 di Kepanjen, Jawa Timur sampai dengan 0,522 di Melonguane, Sulawesi Utara. Adapun di 83 pusat kota lainnya, yaitu dua kota di Bengkulu, tujuh kota di Lampung, sepuluh kota Jawa Tengah, dan tujuh kota di Jawa Timur, serta semua kota di Jawa Barat (terkecuali Indramayu), Banten, DKI Jakarta, dan DI Yogyakarta tidak akan dilalui gerhana ini, karena nilai magnitudo gerhananya kurang dari 0," kata keterangan tambahan dari BMKG.
Untuk lebih lengkapnya mengenai waktu kontak awal Gerhana Matahari Cincin dan kontak akhirnya, Anda bisa melihat melalu dua ilustrasi yang diberikan BMKG pada artikel ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Baterai iPhone 17 Ternyata Masih Kalah dari HP Murah Samsung
-
4 Rekomendasi HP Infinix Murah untuk Pelajar yang Hobi Fotografi
-
Apple Watch SE 3 Resmi: Debut Jam Tangan 'Murah' Setelah 3 Tahun Absen
-
3 HP Huawei Terbaik Punya Performa Andal dengan Kamera Jernih
-
Dari Meja Kerja ke Medan Tempur: Cara Bikin Miniatur AI Edisi Perang yang Epik
-
Apple Watch Ultra 3: Jam Tangan Seharga iPhone dengan Konektivitas Satelit dan 5G
-
Hasil Miniatur AI Jelek? Jangan Salahkan AI-nya! Kunci Utamanya Ada di Foto Pilihanmu
-
iPhone 17 Dipastikan Masuk Indonesia Bulan Depan
-
Huawei Pura 80 Ultra Harga Berapa? Kameranya Bikin iPhone Insecure
-
Siap Debut di Indonesia, Huawei Pura 80 Diklaim Jadi HP dengan Kamera Terbaik Versi DXOMARK