Suara.com - Palang Merah Amerika Serikat (ARC) sedang menguji semua sampel darah yang disumbangkan, untuk penelitian antibodi Covid-19 yang baru. Kemudian akan menggunakan informasi itu untuk mempelajari lebih lanjut tentang penyebaran virus corona.
Selain itu, mereka juga akan memeriksa kembali kondisi para pendonor untuk mengetahui berapa lama antibodi mereka bisa bertahan.
Jika seseorang memiliki antibodi terhadap virus corona, peneliti beranggapan bahwa itu merupakan tanda bahwa para pendonor, sempat terinfeksi Covid-19.
"Salah satu tujuan dari inisiatif pengujian antibodi ini adalah untuk mendorong lebih banyak orang untuk menyumbangkan darah," kata Susan Stramer, Wakil Presiden Bidang Ilmiah ARC, seperti dikutip dari The Verge, Kamis (2/7/2020).
Sejak 15 Juni, ARC sendiri mencatat adanya ini peningkatan donor darah sebanyak 150 persen. Ketika seseorang mendonorkan darah, mereka setuju untuk mengizinkan sampel darah mereka digunakan dalam studi penelitian.
Ribuan orang di seluruh AS menyumbangkan darah setiap bulannya, sehingga memberi ARC banyak sampel darah untuk diteliti. Semua sampel darah tersebut dipakai untuk menemukan antibodi Covid-19 sekaligus untuk menguji daya tahan antibodi itu sendiri.
“Kami mengumpulkan 40 persen dari suplai darah di AD, jadi kami memiliki gambaran yang mudah untuk menjawab pertanyaan di sekitar berapa banyak orang yang antibodi positif,” imbuh Stramer.
Dua minggu terakhir, lanjut Stramer, pihaknya sudah menemukan antibodi virus corona baru dari 1,2 persen donor darah yang sudah terkumpul. Ia menilai, antibodi ini mungkin dapat membantu orang agar tidak terinfeksi Covid-19.
Beberapa data awal penelitian menunjukkan, antibodi virus corona baru mungkin hanya bertahan selama beberapa bulan, terutama pada orang yang tidak memiliki gejala ketika mereka sudah terinfeksi.
Baca Juga: Studi: Transfusi Plasma Konvalesen untuk Pasien Covid-19 Terbukti Aman!
"Kami berharap dapat mendaftarkan sebanyak mungkin orang, tetapi saya pikir jika kami mendapatkan lebih dari 30 persen, kami akan menganggap itu sebagai keberhasilan," tutup Stramer.
Berita Terkait
-
Peneliti: Nanobodi pada Alpaca Bisa Jadi Kunci Memerangi Covid-19
-
Peneliti Uji Coba Nanobodi Alpaka untuk Melawan Covid-19, Berhasil?
-
Studi: Plasma Darah Pria Lebih Banyak Antibodi daripada Milik Wanita
-
Ilmuwan Teliti Daya Tahan Antibodi Covid-19
-
Sembuh Covid-19, Pria Lebih Banyak Hasilkan Antibodi Ketimbang Perempuan
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Huawei Siap Luncurkan HP Ultra Tipis, iPhone Air Minggir!
-
10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
-
Cara Update Identitas dan Jabatan ASN Digital BKN Melalui ASN Digital
-
Komdigi Ungkap Nasib TikTok di Indonesia Usai Izin Dibekukan
-
Oppo A5i Pro 5G Resmi ke RI, HP Murah Punya Durabilitas Standar Militer
-
5 Rekomendasi Kamera Murah Berkualitas: Cocok Buat yang Baru Mulai Ngonten!
-
Ilmuwan Pastikan Kawah Silverpit di Laut Utara Tercipta akibat Asteroid
-
Jumat Berkah, Kode Melimpah: 31 Kode Redeem FF 3 Oktober 2025 Siap Diklaim, Ada Vector Batik
-
15 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 3 Oktober 2025, Peluang Gaet Nedved Gratis Di Depan Mata
-
6 Cara agar Foto Profil WhatsApp Tidak Pecah dan Tetap Jernih