Suara.com - Dalam sebuah studi baru tentang transfusi plasma konvalesen pada 20 ribu pasien virus corona menunjukkan bukti kuat bahwa pengobatan ini aman dan terkait dengan peningkatan kelangsungan hidup pasien.
Terapi plasma konvalesen merupakan bentuk vaksinasi pasif dari pasien Covid-19 yang baru sembuh dengan menyalurkan darahnya kepada pasien yang masih positif virus corona.
Darah pasien ini diketahui memiliki antibodi yang dapat digunakan sebagai antivirus.
"Plasma konvalensi memiliki catatan sejarah yang kuat tentang beberapa kemanjuran selama pandemi infeksi akut," kata penulis penelitian, dikutip Fox News.
Penelitian yang terbit pada Rabu (17/6/2020) di Mayo Clinic Proceedings, menawarkan analisis yang lebih luas dengan laporan awal 5.000 pasien yang ditransfusikan.
Pasien diberi plasma melalui program akses yang dikembangkan oleh Food and Drug Administration (FDA) AS dan Mayo Clinic.
Antara 3 April hingga 11 Juni tahun ini, 21.987 pasien Covid-19 menerima transfusi plasma. Hampir semua pasien memiliki kondisi Covid-19 parah atau mengancam jiwa.
Peneliti mengatakan dalam studi yang lebih besar, frekuensi efek samping serius terus menurun secara keseluruhan, kurang dari satu persen pada semua transfusi yang dilakukan.
Tingkat kematian dalam tujuh hari turun menjadi 8,6%, padahal laporan awal pada 5.000 pasien menunjukkan 12%.
Baca Juga: Lehernya Cedera, Atta Halilintar Jalani Terapi Khusus
Namun, para peneliti mengatakan dibutuhkan studi lebih lanjut untuk mengevaluasi penjelasan potensial dari terapi transfusi plasma konvalesen ini.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025