Suara.com - Pada April lalu, Jerman telah memberi izin menguji coba vaksin virus Corona (Covid-19) ke manusia. Perusahaan bioteknologi Jerman, BioNTech, akan menjadi perusahaan Eropa pertama yang melanjutkan uji klinis vaksin Covid-19.
Pada Rabu (1/7/2020), BioNTech dan perusahaan farmasi AS Pfizer melaporkan hasil awal yang positif dari uji coba vaksin Covid-19 pada manusia.
Dikenal sebagai BNT162b1, menurut CEO BioNTech Ugur Sahin, itu menghasilkan respons antibodi pada atau di tingkat atas yang terlihat dalam serum pemulihan pada dosis yang relatif rendah.
Data awal berasal dari uji coba fase 1/2 yang bertujuan untuk menunjukkan vaksin tidak beracun dan memicu respons sistem kekebalan tubuh dalam mempersiapkan melawan virus.
Dari 45 orang berusia 18 hingga 55 tahun yang mengikuti uji coba vaksin, sebagian besar peserta menerima dua dosis secara terpisah dalam 21 hari.
Menurut penelitian yang diunggah di situs pra-publikasi medrxiv.org, sejumlah besar peserta mengalami demam setelah dosis kedua. Tapi hal ini tidak dianggap sebagai kendala.
Vaksin tersebut mengandalkan messenger RNA, kode genetik yang masuk ke dalam sel manusia untuk membuatnya menghasilkan antibodi yang secara khusus disesuaikan dengan virus Corona.
Dilansir dari Science Alert, Jumat (3/7/2020), beberapa perusahaan telah menerbitkan hasil dari fase awal uji klinis yang menyatakan bahwa vaksin eksperimental mereka menyebabkan respons sistem kekebalan.
Menurut data London School of Hygiene & Tropical Medicine, sebanyak 23 proyek vaksin Covid-19 telah melakukan uji klinis pada manusia.
Baca Juga: Menlu Jerman: Meski Trump Kalah Pilpres, HubunganTak Akan Membaik
Beberapa telah beralih ke fase dua atau fase tiga, ketika vaksin tersebut disuntikkan ke ribuan sukarelawan untuk mengevaluasi efektivitasnya, memantau efek samping, dan mengumpulkan informasi lain yang memungkinkan vaksin untuk digunakan dengan aman.
Vaksin yang dibuat oleh perusahaan bioteknologi Moderna Amerika Serikat dan satu dari Universitas Oxford, bekerja sama dengan perusahaan Inggris-Swedia AstraZeneca adalah beberapa contoh vaksin yang berada dalam tahap perkembangan paling maju, serta beberapa proyek uji vaksin dari China.
Berita Terkait
-
Universitas Oxford Sebut Vaksin Covid-19 Berpeluang Selesai Desember
-
Donald Trump Setuju Tarik 9.500 Pasukan AS dari Jerman
-
Kabar Baik, India Mulai Uji Coba Vaksin Covid-19 Ke Manusia
-
Anthony Fauci: Tak Ada Jaminan Vaksin Covid-19 Tersedia di Awal Tahun 2021
-
Covaxin, Kandidat Vaksin Covid-19 dari India yang Memasuki Tahap Uji Klinis
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
Terkini
-
25 Kode Redeem FC Mobile 29 September: Berhadiah Pemain OVR 85+, Gems, dan Transfer Pack Eksklusif!
-
Sunday Runday, Debut Jersey OPPO Run 2025 dan OPPO Watch X2, Bikin Pelari Aman dari Cedera!
-
Cara Cepat Dapat Crimson Thorn di Grow a Garden dan Jadi Sultan!
-
Prompt Gemini AI Siap Pakai untuk Foto Estetik di Kafe yang Viral agar Natural
-
Apa Saja Update Seed Stages Grow a Garden? Ada 25 Reward Menanti
-
Spesifikasi Xiaomi 17 Pro Max: Bawa Snapdragon 8 Elite Gen 5, Layar Belakang ala Mi 11 Ultra
-
Vivo Segera Rilis Sistem Operasi OriginOS ke Luar China, Gantikan FunTouch OS
-
Realme GT 8 Pro Debut Pakai Snapdragon 8 Elite Gen 5, Skor AnTuTu Tembus 4 Juta Lebih
-
Vivo V60 Lite Masuk Indonesia 2 Oktober, Intip Spesifikasinya
-
Komdigi Sebut Indonesia Harus Mandiri Kembangkan AI biar Tak Bergantung Teknologi Asing