Suara.com - Banyak ilmuwan dari beberapa negara di seluruh dunia sedang berusaha mengembangkan vaksin Covid-19, tak terkecuali India. Dari negara tersebut, kandidat vaksin yang dinamai covaxin saat ini sudah mengantongi izin untuk dilakukan uji klinis manusia.
Covaxin ini dikembangkan oleh Bharat Biotech India (BBIL) serta Indian Council of Medical Research’s National Institute of Virology (NIV), dan sudah mendapat izin oleh Organisasi Kontrol Standar Obat-obatan Pusat India untuk melakukan uji klinis manusia pada bulan Juli.
Pengembangan vaksin ini berawal dari NIV yang mengisolasi strain virus corona dari pasien Covid-19 yang asimptomatik atau orang tanpa gejala (OTG) dan memindahkannya ke BBIL pada awal Mei.
Perusahaan kemudian menggunakannya untuk mengembangkan vaksin tidak aktif, menggunakan virus yang sudah dimatikan, di Hyderabad.
"Setelah vaksin disuntikkan ke manusia, ia tidak memiliki potensi untuk menginfeksi atau bereplikasi, karena itu adalah virus yang dimatikan. Ini hanya berfungsi untuk sistem kekebalan tubuh sebagai virus mati dan merangsang respon antibodi terhadap virus," kata perusahaan itu, dikutip dari Indian Express.
Dengan perizinan yang dikantonginya, covaxin menjadi lebih maju daripada dua kandidat vaksin Covid-19 lainnya yang dikembangkan oleh Bharat Biotech melalui kolaborasi global.
Vaksin pertama dikembangkan bekerja sama dengan Thomas Jefferson University, sedangkan yang kedua dengan University of Wisconsin-Madison. Berdasarkan data WHO, kedua kandidat ini saat ini berada dalam tahap pra-klinis.
Namun, vaksin ini masih jauh di belakang vaksin ChAdOx1-S, yang dikembangkan AstaZeneca dan University of Oxford. Salah satu kandidat vaksin terkuat ini sudah dalam uji coba fase III.
Moderna, yang juga hampir memulai uji coba fase III untuk kandidat vaksin mRNA yang dienkapsulasi LNP dengan Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, adalah kandidat terkuat kedua.
Baca Juga: Barbie Kumalasari Ngaku Rugi Miliaran Rupiah karena Corona, Halu?
Terlepas dari covaxin, yang tidak terdaftar di antara vaksin percobaan secara global, setidaknya ada enam kandidat lain sedang dalam uji coba Fase I / II dan lima lainnya dalam uji Fase I secara global.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!