Suara.com - Bagi penyuka film Jurassic Park, mereka mungkin akan familiar dengan dinosaurus yang digambarkan mirip kadal, lengkap dengan semburan ludah beracun dan jumbai di lehernya. Ternyata deskripsi tampilan di film tersebut kurang cocok dengan penelitian terbaru ilmuwan.
Ilmuwan menemukan bahwa karakter dinosaurus yang digambarkan mirip reptil kadal penghasil racun dalam ludahnya di film Jurassic Park kurang sesuai dengan fakta ilmiah.
Dilophosaurus ternyata digambarkan oleh ilmuwan memiliki morfologi yang mirip dengan burung jika dibandingkan reptil.
Pada film Jurassic Park (1993), terdapat adegan ketika staf bernama Dennis Nedry harus mati setelah diludahi dengan lendir beracun oleh Dilophosaurus.
Kini adegan tersebut dianggap kurang sesuai fakta ilmiah mengingat dramatisasinya terlalu dilebih-lebihkan.
Penelitian mengenai struktur morfologi Dilophosaurus yang mirip burung ini telah diterbitkan di Journal of Paleontology.
Dilophosaurus sebenarnya adalah salah satu hewan darat terbesar pada masanya. Mereka memiliki panjang tubuh mencapai 20 kaki atau 6,1 meter.
Penelitian tentang Dilophosaurus sudah dimulai oleh ilmuwan terdahulu pada 1954.
Namun penelitian itu dianggap masih "kabur" dan belum begitu jelas menggambarkan struktur Dilophosaurus sebenarnya.
Baca Juga: Peneliti: Dinosaurus Musnah Karena Asteroid, Bukan Erupsi Gunung Berapi
Hidup sekitar 183 juta tahun yang lalu selama Early Jurassic, dinosaurus yang dulu dipikirkan secara "random" ini sebenarnya tidak banyak diketahui oleh para paleontolog.
Meskipun masih banyak keraguan, itu tidak menghentikan Steven Spielberg untuk membayangkan makhluk mirip kadal lengkap dengan kulit leher mengembang dan semprotan racun.
Profesor Adam Marsh, ahli paleontologi dari University of Texas menganalisis lima spesimen Dilophosaurus terlengkap yang pernah ada.
Deskripsi penelitian terdahulu menghasilkan gambar makhluk dengan rahang lemah dan jambul rapuh, sesuatu yang menurut Marsh mungkin telah memengaruhi novel dan film Jurassic Park.
Tetapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa tulang rahang bertindak sebagai perancah untuk otot-otot kuat di sekitar wajah.
Itu jauh dari embel-embel "lemah" yang terlihat dari film Jurassic Park.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Panduan Lengkap Menghubungkan Laptop Windows dan Mac ke Monitor Eksternal, Ini Langkah-langkahnya
-
Baru Rilis, ARC Raiders Kalahkan Battlefield 6 Dua Pekan Beruntun di Steam
-
LG Pastikan TV Lolos Standar Global Lewat 500 Tes Ketat
-
5 HP 2 Jutaan Kamera Terbaik dan RAM Besar untuk Hadiah Anak di Akhir Semester
-
5 Tablet 2 Jutaan dengan SIM Card, Tak Perlu Wifi dan Bisa Pakai WhatsApp
-
7 HP RAM Besar Kamera Bagus Harga Terjangkau, Bebas Multitasking Tanpa Nge-Lag!
-
31 Kode Redeem FC Mobile Aktif 19 November: Ada Ribuan Gems, Pemain 111-113, dan Glorious
-
Teaser Beredar ke Publik, Fitur dan Warna POCO F8 Ultra Terungkap
-
5 Rekomendasi Smartwatch dengan Fitur AI, Ada yang Bisa Pakai ChatGPT
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan yang Ada NFC untuk Game dan Pembayaran Digital