Suara.com - Peningkatan suhu yang menyebabkan mencairnya es laut, dapat mendorong kepunahan beruang kutub karena habitat untuk hewan predator ini akan semakin langka, membuat beruang kutub kelaparan dan akhirnya mati.
Penelitian baru yang diterbitkan di Nature Climate Change memperkirakan bahwa tanpa intervensi populasi beruang kutub dapat menghilang sepenuhnya pada 2100. Karenanya, para ilmuwan mendorong upaya yang lebih besar untuk mengekang emisi karbon dengan cepat.
Dilansir dari IFL Science, Kamis (23/7/2020), beruang kutub umumnya memakan anjing laut karena lemaknya berfungsi sebagai sumber yang sangat dibutuhkan untuk mengatasi kondisi atau suhu es di Kutub Utara. Namun, untuk memburu anjing laut, beruang kutub membutuhkan es untuk menjaga diri mereka tetap tersembunyi saat sedang mengintai.
Dalam beberapa tahun terakhir, es laut Kutub Utara telah mencair secara drastis karena suhu pemanasan sebagai akibat dari perubahan iklim. Dampaknya, beruang kutub dipaksa kembali ke tanah di mana tidak banyak sumber makanan yang bisa dimakan beruang.
Semakin lama beruang-beruang itu tidak mendapatkan makanan yang layak, maka semakin rendah persediaan lemak hingga melewati ambang batas. Jika para induk beruang kutub tidak bisa menghidupi diri mereka sendiri, maka anak-anak beruang kutub pun terancam.
Untuk mengetahui ambang batas beruang kutub, ilmuwan utama Péter Molnár dan rekannya, menggunakan model anggaran energi dinamis untuk menetapkan kebutuhan energi beruang kutub saat puasa dan pada tahap kelaparan, seperti apa yang akan menyebabkan kematian anak-anak serta induk beruang kutub.
Informasi ini dikombinasikan dengan Earth Systems Model yang menggunakan data sebelumnya untuk memprediksi jumlah hari bebas es di wilayah tersebut.
Temuan menunjukkan bahwa ambang batas akan dilampaui untuk 13 subpopulasi beruang kutub, mewakili 80 persen dari seluruh populasi. Para ilmuwan memperkirakan ini dapat mengarah pada kepunahan spesies di pergantian abad.
Meski begitu, ketika pemodelan dijalankan kembali dalam skenario emisi sedang (RCP4.5), lebih banyak subpopulasi yang mampu bertahan. Hal ini menunjukkan harapan bagi spesies di luar tahun 2100.
Baca Juga: Suhu Panas Tidak Memengaruhi Penyebaran Virus Corona, Ini Saran Peneliti
Para ilmuwan mengatakan bahwa model tersebut terbatas untuk membuat prediksi karena data anggaran energi yang memadai tidak tersedia untuk beberapa subpopulasi beruang kutub. Tetapi hasilnya, menekankan perlunya tindakan mendesak untuk mengubah iklim dan menghentikan pencarian es laut sebelum mendorong kepunahan bagi beruang kutub.
Berita Terkait
-
Waduh, Negara Ini Catatkan Suhu Terpanas dalam 123 Tahun
-
Pakar: Suhu Lebih Panas Tak Mencegah Virus Corona Covid-19
-
Ilmuwan: Udara Lebih Hangat Kurangi Transmisi Covid-19, Tapi Tak Signifikan
-
Merasa Lebih Panas? Fenomena Ini Sedang Terjadi Menurut BMKG
-
India Dihantam Gelombang Panas, Suhu Delhi Capai 47 Derajat Celcius
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
7 HP Murah RAM 8 GB untuk Hadiah Natal Anak, Mulai Rp1 Jutaan
-
28 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 Desember 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain Bintang
-
32 Kode Redeem FF Aktif 20 Desember 2025, Dapatkan Skin Evo Gun Green Flame Draco
-
Registrasi Kartu SIM Gunakan Biometrik, Pakar Ungkap Risiko Bocor yang Dampaknya Seumur Hidup
-
Rencana Registrasi SIM Pakai Data Biometrik Sembunyikan 3 Risiko Serius
-
Indosat Naikkan Kapasitas Jaringan 20%, Antisipasi Lonjakan Internet Akhir Tahun
-
Anugerah Diktisaintek 2025: Apresiasi untuk Kontributor Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
-
26 Kode Redeem FC Mobile 20 Desember 2025: Trik Refresh Gratis Dapat Pemain OVR 115 Tanpa Top Up
-
50 Kode Redeem FF 20 Desember 2025: Klaim Bundle Akhir Tahun dan Bocoran Mystery Shop
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya