Suara.com - Para ilmuwan mengatakan suhu panas tidak akan menghambat penyebaran virus corona. Hal ini diungkapkan oleh peneliti dari Kanada yang meneliti penyebaran Covid-19 di seluruh dunia pada akhir Maret di wilayah dengan kelembapan, garis lintang, dan ukuran keseahatan masyarakat yang berbeda.
Dr Peter Juni dari University of Toronto mengatakan dalam siaran pers bahwa timnya menemukan sedikit atau bahkan tidak ada hubungan sama sekali antara penyebaran infeksi dan suhu atau garis lintang. Tetapi ada hubungan lemah dengan kelembapan.
"Kami telah melakukan studi pendahuluan yang menunjukkan bahwa baik garis lintang dan suhu dapat berperan. Tetapi ketika kami mengulangi penelitian di bawah kondisi yang lebih ketat, kami mendapat hasil sebaliknya," jelas Dr. Juni, dikutip dari Independent.
Ia menambahkan, penutupan sekolah dan langkah-langkah perlindungan kesehatan masyarakat, seperti physical distancing atau jarak fisik, telah menjadi pembatasan efektif bagi penyebaran virus corona.
"Hasil kami memiliki relevansi langsung karena banyak negara, dan beberapa provinsi dan wilayah Kanada, sedang mempertimbangkan untuk mengurangi atau menghilangkan intervensi kesehatan masyarakat ini," sambungnya.
"Musim kemungkinan hanya memainkan peran kecil dalam epidemiologi Covid-19," lanjutnya.
Di sisi lain, banyak negara mulai melonggarkan ketentuan lockdown. Bahkan di Indonesia sendiri, pemerintah telah membolehkan transportasi beroperasi kembali.
"Musim panas tidak akan membuat wabah pergi. Sangat penting orang tahu itu. Di sisi lain, semakin banyak intervensi kesehatan masyarakat di suatu daerah, semakin besar dampaknya pada memperlambat pertumbuhan epidemi (virus corona)," kata Profesor Dionne Gesink, seorang ahli epidemiologi dari University of Toronto dan rekan penulis penelitian.
Baca Juga: Duh, Wabah Covid-19 Bikin Masalah Sampah Plastik Makin Mengkhawatirkan
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan