Suara.com - Pada penelitian yang diterbitkan pada kuartal pertama 2020, awalnya ilmuwan sangat yakin bahwa mereka menemukan fosil dinosaurus terkecil di dunia. Namun berdasarkan penelitian anyar, fosil itu bukanlah spesies dinosaurus seperti yang dianggap sebelumnya.
Penelitian yang telah diterbitkan di jurnal Nature tampaknya telah ditarik kembali setelah ilmuwan memiliki sebuah hipotesa baru.
Sepertinya ilmuwan telah salah dalam mengidentifikasi fosil yang terjebak pada amber di Burma berusia 99 juta tahun.
Kembali ke periode Kapur Akhir, spesimen itu dikatakan sebagai dinosaurus terkecil dalam catatan fosil, dalam klaim yang menarik banyak perhatian media dan publik.
Ilmuwan bahkan menjulukinya sebagai "fosil teraneh" yang pernah mereka lihat.
"Dengan mata bulat, tengkorak sepanjang 14 milimeter, dan lusinan gigi tajam, itu adalah 'fosil teraneh' yang pernah saya pelajari," kata Jingmai O'Connor, seorang peneliti dari Institute of Vertebrate Paleontology and Paleoanthropology di Beijing, China, dalam siaran persnya.
Fosil itu diidentifikasi sebagai burung kecil dengan berat hanya 2 gram, dan diberi nama Oculudentavis khaungraae.
Penafsiran ini, bagaimanapun, pada penelitian terbaru tampaknya salah.
Fosil yang dinamai HPG-15-3, kemungkinan adalah kadal, dan bukan dinosaurus burung.
Baca Juga: Pertama Kali, Ditemukan Kanker Ganas pada Fosil Dinosaurus
Penelitian mereka yang mengklaim bahwa itu adalah dinosaurus burung berukuran kecil telah ditarik kembali dari jurnal Nature dan diganti dengan penelitian terbaru.
"Kami, para penulis, mencabut artikel ini untuk mencegah informasi yang tidak akurat tetap ada dalam literatur. Meskipun deskripsi Oculudentavis khaungraae tetap akurat, spesimen baru yang belum diterbitkan meragukan hipotesis kami mengenai posisi filogenetik [dalam pohon evolusi] HPG-15-3. Kami salah, dan Oculudentavis bukanlah burung, melainkan kadal, yang akan ditunjukkan oleh waktu dan data baru," kata O'Connor dalam penjelasan tambahan.
Dikutip dari Gizmodo, ahli palaentologi lain bernama Andrea Cau dari Parma, Italia, juga meragukan klasifikasi aslinya.
"Karena begitu banyak fitur spesimen yang mirip kadal (sekitar sepuluh, menurut perkiraannya). Gagasan bahwa itu adalah kadal tidak dapat dikesampingkan," kata Cau.
Ia mengaku tak terkejut dengan penarikan penelitian sebelumnya dan mencatat bahwa klasifikasi ulang sangat penting untuk dilakukan.
Meski begitu, sangat tidak biasa bagi ahli paleontologi untuk salah mengidentifikasi spesimen dan data baru serta memperbaiki hipotesis sebelumnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
52 Kode Redeem FF Terbaru 17 Desember 2025, Ada MP40 Cobra dan Bundle Anniversary Gratis
-
27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Desember 2025, Klaim Kartu Glorious dan Rank Up Gratis
-
Render Anyar Motorola Edge 70 Ultra: Ada Varian Carbon dan Martini Olive
-
Ubisoft Akuisisi Game MOBA Milik Amazon, Kreator Rainbow Six Siege Kembali
-
HP Murah Realme Narzo 90 Debut: Desain Mirip iPhone, Usung Baterai 7.000 mAh
-
4 Tablet RAM 8 GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking Kerja Harian
-
iQOO Tancap Gas Sepanjang 2025, Siap Jadi Penentu Arah Smartphone Berperforma Tinggi di 2026
-
5 HP Spek Dewa Diskon Besar Desember 2025: Cocok Buat Game Berat dan Fotografi
-
Registrasi SIM Card Pakai Face Recognition Mulai 2026, Operator Seluler Klaim Siap Tempur
-
Pakai Snapdragon 6 Gen 3, Segini Skor AnTuTu Redmi Note 15 5G Global