Suara.com - Keterbatasan ruang di tengah pandemi virus corona (Covid-19), membuat kegiatan online banyak digunakan. Perusahaan keamanan siber global Kaspersky melakukan survei terbaru, mengungkap perubahan perilaku dan pandangan para pengguna secara online dalam masa ini.
Laporan Kaspersky berjudul "More connected than ever before: How we build our digital comfort zones" menemukan bahwa 82 persen responden dari wilayah Asia Tenggara, menganggap bahwa gaya hidup digital aman dalam hal terkait data privasi.
Menariknya, dalam survei yang dilakukan pada Mei 2020 lalu di antara 760 responden, hanya satu persen pengguna di Asia Tenggara yang mengakui bahwa hidup secara virtual terasa sangat tidak aman. Sisanya, sebelas persen menjawab merasa tidak aman, sedangkan lima persen merasa tidak yakin.
Terlepas dari keyakinan yang tinggi atas keamanan dalam hidup digital, responden survei juga mengaku diretas secara online.
Sebanyak 21 persen pengguna mengakui bahwa akun media sosial mengalami peretasan, 20 persen akun email, 13 persen perangkat seluler, 12 persen jaringan WiFi, dan 12 persen mengaku akun perbankan mereka diretas.
Dua persen lainnya mengonfirmasi bahwa akunnya telah disusupi lebih dari tiga atau empat kali, sementara 24 persen merasa yakin bahwa data pribadinya tidak pernah bocor.
Hampir dua dari sepuluh responden juga mengaku tidak yakin, apakah akun mereka pernah diretas. Pasalnya, responden mengaku tidak tahu cara memeriksanya. Sementara 14 persen lainnya mengungkapkan bahwa mereka tidak pernah memeriksanya sama sekali.
Reponden juga diminta untuk menjelaskan hal apa yang akan dilakukan setelah akun mengalami peretasan.
Sebanyak 57 persen pengguna di Asia Tenggara akan mengubah kata sandi pada semua perangkat nirkabel dan akun digital. Sedangkan 54 persen lainnya akan memperbarui kode keamanan hanya ke perangkat nirkabel dan akun digital yang terkena peretasan.
Baca Juga: 5 Cara Periksa Kemanan HP Android
Hanya sebanyak 23 persen dari pengguna yang mengalami peretasan, memasang perangkat lunak keamanan untuk melindungi akun.
Sedangkan 14 persen membawa perangkat yang diretas ke pakar TI dan empat persen lainnya memilih untuk tidak melakukan apa-apa.
"Berdasarkan studi ini, pengguna online Asia Tenggara menghabiskan lima hingga sepuluh jam per hari untuk online dan mengakui bahwa penerapan lockdown menyebabkan waktu yang dihabiskan secara virtual meningkat hingga dua sampai lima jam per hari," kata Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky melalui keterangan resminya.
"Dengan perangkat yang juga terhubung ke segala aspek kehidupan, kita harus lebih menjaga akun dan perangkat terkunci dengan baik," tukasnya.
Berita Terkait
- 
            
              Peringatan 10 Tahun Ferrari - Kaspersky, Pencinta Motorsport Dapat Kado ini
- 
            
              Lebih Sadar Keamanan Data, Milenial Jadi Target Membosankan Penjahat Siber?
- 
            
              Phising Masih Jadi Senjata Utama Pelaku Kejahatan Siber
- 
            
              Lindungi Data Pribadi, Ini Tips Berbagi Gambar dengan Aman
- 
            
              Anak Main Media Sosial Selama Pandemi? Begini Baiknya Pendampingan Orangtua
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Gandeng Raksasa Pengembang Jepang, Sinar Mas Land Hadirkan Kota Wisata Ecovia
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
Terkini
- 
            
              Update Bracket Playoffs MPL ID S16: ONIC-AE di Final Upper, Navi-Dewa Tersingkir
- 
            
              Xiaomi Siap Rilis G30 Max, Penyedot Debu Nirkabel dengan Baterai 4.000 mAh
- 
            
              5 Fakta Komet ATLAS: Awalnya Dicurigai Pesawat Alien, NASA Ungkap Bukan Ancaman
- 
            
              Vivo X300 Rilis di Eropa dengan Baterai Lebih Kecil, Lanjut ke Indonesia?
- 
            
              Pre-Order Resident Evil Requiem Dibuka, Ada Edisi Khusus
- 
            
              Mode Fox Hunt Resmi Hadir di Game Metal Gear Solid Delta: Snake Eater
- 
            
              59 Kode Redeem FF Terbaru 31 Oktober: Klaim Skin Sport Car, SG2, dan Gloo Wall Dual Might
- 
            
              Generasi Happy dari Tri Ajak Anak Muda Indonesia Wujudkan Pensi Impian Bareng Idola
- 
            
              27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 31 Oktober: Raih 18.300 Gems dan Pemain 111-113
- 
            
              Animal Crossing: New Horizons Siap ke Nintendo Switch 2, Rilis Tahun Depan