Suara.com - Pandemi virus Corona (Covid-19) mengharuskan banyak orang bekerja dari rumah, termasuk bagi para milenial. Dalam laporan global baru Kaspersky, More Connected Than Ever Before: How We Build Our Digital Comfort Zones, mengeksplorasi tentang bagaimana orang-orang, termasuk milenial, mengubah kebiasan dalam kehidupan mereka untuk tetap merasa nyaman dengan kehadiran teknologi.
Dengan banyaknya milenial berpikiran bahwa mereka telalu membosankan untuk menjadi target para pelaku kejahatan siber, sebanyak 36 persen mengatakan sadar harus berbuat lebih banyak untuk memperkuat keamanan digitalnya. Namun, hal itu masih belum dijadikan sebagai prioritas utama dalam to-do-list para milenial.
Menariknya, para milenial sekarang menghabiskan hampir 1,8 jam ekstra di dunia daring setiap hari dibandingkan dengan awal tahun, menjadikan rata-rata harian mencapai 7,1 jam sehari.
Hampir 49 persen milenial mengatakan peningkatan waktu online ini membuat mereka lebih sadar akan keamanan digitalnya, dengan sebagian besar waktu dihabiskan di media sosial dan hampir 61 persen mengatakan bahwa peningkatan kencan online dari rumah menjadi perhatian khusus bagi keamanan digital mereka.
Untuk mengatasi masalah tersebut, sebanyak 52 persen milenial sekarang mengatakan bahwa mereka hanya menjalankan aplikasi yang dapat dipercaya pada perangkat dari toko resmi, seperti Apple Store dan Google Play.
Tak hanya itu, sebanyak 49 persen milenial juga menjalankan pemindaian anti-virus regular pada setiap perangkat untuk melindungi diri. Namun, ironisnya sebanyak 13 persen milenial mengatakan mengaku masih menggunakan WiFi tetangga mereka secara diam-diam.
"Kami ingin melakukan penelitian yang akan mengungkap bagaimana tahun ini telah memengaruhi tindakan serta emosi kita terkait kehidupan digital. Apa yang menjadi zona kenyamanan digital dan artinya bagi kita saat ini," kata Andrew Winton, Vice President Marketing di Kaspersky, dalam siaran pers yang diterima Suara.com.
Tidak mengherankan bahwa kaum milenial lebih menekankan pada keamanan digital, terutama di saat garis antara pekerjaan dan rumah menjadi semakin kabur.
"Membentengi diri dari ancaman digital bisa menjadi sederhana dan ini akan membantu kita untuk lebih memahami cara mengoptimalkan keselamatan diri dalam zona kenyamanan digital," ujarnya.
Baca Juga: Australia Curigai China Dalang Serangan Siber
Menurut Dr. Berta Aznar Martinez, seorang psikolog di Universitas Ramon Llull, Barcelona, sangat disayangkan masih ada beberapa milenial menggunakan layanan umum untuk menggunakan teknologi.
Sementara bagi para milenial yang lebih sadar atas keamanan digital, berbagi akomodasi dengan orang lain dapat membuat mereka merasa tidak aman secara digital. Dalam hal ini, penting untuk berbicara dan berkomunikasi secara terbuka, misalnya untuk berbagi biaya perangkat lunak keamanan atau membuat aturan eksplisit dalam penggunaan perangkat umum.
Untuk memastikan perangkat dan informasi pribadi tetap terlindungi di internet, Kaspersky menyarankan para milenial untuk selalu memerhatikan keaslian situs web, menyimpan daftar akun online dengan baik sehingga milenial memiliki pemahaman penuh tentang layanan dan situs web mana yang mungkin menyimpan informasi pribadi, dan memblokir instalasi program dari sumber yang tidak dikenal serta hanya menginstal aplikasi dari toko resmi.
Berita Terkait
-
Phising Masih Jadi Senjata Utama Pelaku Kejahatan Siber
-
Lindungi Data Pribadi, Ini Tips Berbagi Gambar dengan Aman
-
Aplikasi HR Milenial untuk Mengatasi Gejolak Tenaga Kerja
-
Anak Main Media Sosial Selama Pandemi? Begini Baiknya Pendampingan Orangtua
-
Ancaman Siber Targetkan Pengguna Peramban Web Versi Lama
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
52 Kode Redeem FF Terbaru 17 Desember 2025, Ada MP40 Cobra dan Bundle Anniversary Gratis
-
27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Desember 2025, Klaim Kartu Glorious dan Rank Up Gratis
-
Render Anyar Motorola Edge 70 Ultra: Ada Varian Carbon dan Martini Olive
-
Ubisoft Akuisisi Game MOBA Milik Amazon, Kreator Rainbow Six Siege Kembali
-
HP Murah Realme Narzo 90 Debut: Desain Mirip iPhone, Usung Baterai 7.000 mAh
-
4 Tablet RAM 8 GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking Kerja Harian
-
iQOO Tancap Gas Sepanjang 2025, Siap Jadi Penentu Arah Smartphone Berperforma Tinggi di 2026
-
5 HP Spek Dewa Diskon Besar Desember 2025: Cocok Buat Game Berat dan Fotografi
-
Registrasi SIM Card Pakai Face Recognition Mulai 2026, Operator Seluler Klaim Siap Tempur
-
Pakai Snapdragon 6 Gen 3, Segini Skor AnTuTu Redmi Note 15 5G Global