Suara.com - Perlambatan ekonomi terjadi pada hampir seluruh negara di dunia sebagai akibat dari pandemi COVID-19 . Bukan hanya perlambatan ekonomi, lembaga analis tren industri, TrendForce, mengungkapkan bahwa pasar HP global juga anjlok di kuartal kedua 2020.
Pandemi membuat pabrik dan toko ritel sempat ditutup sehingga menyebabkan penundaan besar dalam rantai pasokan industri.
Laporan terbaru dari TrendForce memperkirakan produksi HP baru global mencapai 268 juta unit pada kuartal kedua (Q2) 2020.
Itu berarti penurunan sebesar 16,7 persen dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu.
Total produksi smartphone untuk kuartal ketiga diharapkan mencapai 335 juta unit atau turun 10,1 persen YoY (Year over Year).
Di antara enam merek smartphone teratas secara global, Samsung adalah satu-satunya merek yang mengalami penurunan di Q2 2020. Meski begitu, Samsung menjadi top seller di kuartal kedua 2020.
Daftar merek HP dari yang paling banyak terjual adalah Samsung, Huawei, Apple, Xiaomi, Oppo, dan Vivo.
Penurunan Samsung disebabkan oleh penurunan penjualan di pasar yang paling terpengaruh oleh COVID-19 termasuk Eropa, Amerika Serikat, dan India.
TrendForce memperkirakan bahwa pasar Samsung bakal mulai membaik (terutama dari pesaingnya, Huawei) karena larangan AS.
Baca Juga: Samsung Segera Rilis Galaxy Z Flip Versi Murah?
Ketegangan China dan India juga diprediksi mengganggu kestabilan pasar Huawei.
Dikutip dari GSM Arena, Huawei terus mengandalkan penjualan di pasar asalnya (China), dan berhasil membukukan penjualan 52 juta unit HP baru pada kuartal kedua 2020.
Apple mengalami peningkatan kuartal yang signifikan (naik 8 persen YoY) menjadi 41 juta unit.
Xiaomi menempati peringkat keempat dengan penjualan 29,5 juta unit dan Oppo (termasuk Realme, OnePlus, dan Oppo) di peringkat kelima dengan 27,5 juta unit.
Vivo harus puas di urutan keenam dengan total penjualan 26,5 juta unit pada kuartal kedua 2020.
Berdasarkan rilisnya, TrendForce memproyeksi pasar HP global di tahun 2020 akan mencapai 1,24 miliar unit, yang berarti penurunan 11,3 persen dibandingkan tahun lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Bocoran Spesifikasi PS6, Lebih Kencang 8 Kali Lipat dari PS5!
-
12 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 16 September 2025: Klaim Hadiah, Hadir Son Heung-min dan Kessie
-
iOS 26 Bikin iPhone Panas dan Boros Baterai, Ini Klarifikasi Apple
-
52 Kode Redeem FF Terbaru 16 September 2025, Klaim M1014 Green Flame Draco dan SG2 OPM
-
Cara Mengedit Foto yang Lagi Viral, Buat Miniatur Efek Retro Pakai Gemini AI
-
HP Baru iQOO Muncul di Geekbench: Usung RAM 16 GB dan Dimensity 9500
-
Apple Rencanakan Peluncuran iPhone dan MacBook Baru di Awal 2026?
-
Ubah Foto Biasa Jadi Profesional LinkedIn, Cuma Modal Gemini AI Pakai Prompt Ini!
-
Lapisan Ozon Menuju Pemulihan Penuh, PBB Sebut Bukti Nyata Kemajuan
-
Video Lawas Budi Arie Viral Lagi, Sebut Masuk Penjara Bila Kalah di Pilpres 2024