Suara.com - China meluncurkan pesawat luar angkasa eksperimental yang dapat digunakan kembali ke orbit pada Jumat (4/9/2020).
Menurut laporan media pemerintah China Xinhua, peluncuran itu berhasil dilakukan dengan pesawat luar angkasa meluncur ke orbit menggunakan bantuan roket Long March 2F, dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di Gurun Gobi.
Meski begitu, laporan tidak merinci informasi tentang detail waktu peluncuran atau teknologi apa yang digunakan pesawat luar angkasa eksperimental itu.
"Setelah periode operasi orbit, pesawat luar angkasa itu akan kembali ke lokasi pendaratan yang dijadwalkan di China. Itu akan menguji teknologi yang dapat digunakan kembali selama penerbangannya, memberikan dukungan teknologi untuk penggunaan ruang angkasa secara damai," tulis Xinhua, seperti dikutip Space.com, Senin (7/9/2020).
Space News mencatat beberapa bulan pekerjaan penting terkait peluncuran dan itu mungkin proyek luar angkasa yang dapat digunakan kembali, yang sempat diumumkan China pada 2017 lalu, yang ingin diluncurkan pada 2020.
"Tidak ada gambar pesawat luar angkasa atau peluncuran sejauh ini yang dirilis. Tingkat keamanan yang lebih tinggi dari biasanya di sekitar misi peluncuran juga mencegah gambar muncul di media sosial," tulis Space News.
Laporan sebelumnya, China mengatakan, pihaknya merencanakan kendaraan luar angkasa Earth-to-otbit yang dapat digunakan kembali yang akan lepas landas dan mendarat seperti pesawat terbang secara horizontal.
Pejabat dari China Aerospace Science and Industry Corporation menambahkan, pada 2017 bahwa pihaknya telah menyelesaikan beberapa uji lapangan untuk mesin dan komponen lainnya.
Proyek pesawat luar angkasa China mungkin didorong oleh Angkatan Udara Amerika Serikat yang sedang mengerjakan pesawat luar angkasa yang dapat digunakan kembali, yang disebut X-37B. Proyek Angkatan Udara telah meluncur empat kali sejauh ini, membawa muatan rahasia ke luar angkasa selama berbulan-bulan.
Baca Juga: Tak Lagi Misterius, AS Ungkap Misi Pesawat Luar Angkasa Militer Berikutnya
Kendaraan bersayap lainnya telah berhasil mengorbit sebelum proyek ini. Program pesawat ulang-alik NASA yang sekarang dihentikan menerbangkan 135 misi dengan astronot di dalamnya antara 1981 dan 2011.
Kendaraan serupa milik Uni Soviet yang disebut Buran juga menerbangkan satu misi tanpa awak pada 1988 sebelum program itu dibatalkan pada 1993, tak lama setelah Uni Soviet runtuh.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
Terkini
-
Jadi Prioritas, Sebagian Besar Pekerja Bethesda Garap Game The Elder Scrolls 6
-
5 Smartwatch dengan Fitur Olahraga Lengkap, Harga di Bawah Rp1 Juta untuk Pemula
-
33 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Desember: Raih Pemain Italia OVR 115 dan 10.000 Gems
-
59 Kode Redeem FF Terbaru 17 Desember: Klaim Bundle Anniversary, Diamond, dan Item Winterland
-
Honor Win Debut Akhir Desember, HP Gaming dengan Baterai Super Jumbo
-
5 Rekomendasi Smartwatch Murah dengan Fitur Kesehatan Lengkap, Harga di Bawah Rp1 Juta
-
Cara Mudah Mengakses Komputer Lain dari Mac
-
5 Smartwatch Murah untuk Anak Sekolah, Sudah Dilengkapi Fitur SOS dan Tahan Air
-
Mengapa Kucing dan Anjing Makan Rumput? Ini Penjelasan Ilmiahnya
-
5 HP Layar AMOLED Termurah 2025, Cocok untuk Nonton dan Gaming Ringan