Suara.com - Pesawat luar angkasa SpaceX Dragon meluncur dari Florida menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang mengangkut 20 ekor tikus, belum lama ini. Ada apa?
Ternyata, tikus-tikus ini adalah bahan uji coba dan bagian dari penelitian oleh Center for Sleep and Circadian Biology (CSCB) Universitas Northwestern. Rencananya, sepuluh dari tikus-tikus itu akan ditinggalkan di ruang angkasa selama tiga bulan sementara sepuluh lainnya akan tinggal di stasiun selama 30 hari.
Penelitian NASA ini dipimpin oleh ahli neurobiologi Fred Turek dan Martha Vitaterna. Dilansir dari Business Insider, para peneliti nantinya akan melihat bagaimana ruang angkasa mempengaruhi ritme sirkadian (proses biologis yang terjadi dalam siklus 24 jam), mikrobioma (bakteri dan mikroorganisme lain yang hidup di dalam tubuh), dan proses fisiologis lainnya pada tikus-tikus ini.
Secara khusus, para peneliti berharap untuk belajar lebih banyak tentang bagaimana mikrobioma tikus dipengaruhi oleh perjalanan ruang angkasa dan kehidupan di ISS.
20 ekor tikus yang dikirim ke ISS ini memiliki saudara kandung identik yang akan menetap di Bumi. Di sana mereka akan mengalami kondisi yang sama persis dengan saudara kandung mereka di luar angkasa, seperti mendapat pencahayaan, suhu dan aktivitas yang sama.
Setiap dua minggu, astronot di ISS dan ilmuwan di Bumi akan mengambil sampel kotoran dari semua tikus untuk membandingkan kotoran mereka. Rupanya, NASA sempat melakukan studi yang mirip, bahkan dengan manusia secara langsung.
Astronot Amerika Serikat Scott Kelly dikabarkan menghabiskan waktu selama satu tahun di ISS, sementara saudara kembar identiknya, Mark Kelly tinggal di Bumi. Awal tahun ini, NASA merilis temuan awal studi tersebut bahwa mereka mencatat ruang angkasa telah memengaruhi 7 persen gen Scott Kelly.
Meskipun tikus dan manusia berbeda secara biologis, tetapi diharapkan replikasi kondisi yang hampir pasti ini akan memberikan laporan studi yang lebih akurat tentang dampak ruang angkasa pada tubuh makhluk hidup. Studi tikus ini juga merupakan langkah awal dari perjalanan manusia ke Mars, mengingat ada segudang resiko kesehatan terkait paparan ruang angkasa saat berangkat ke Mars.
Tetapi sejauh ini, umat manusia tidak benar-benar tahu bagaimana waktu yang lama di ruang angkasa dapat mempengaruhi tubuh manusia. Para ilmuwan berharap bahwa akan ada informasi baru tentang bagaimana usus tikus mengalami perubahan di ruang angkasa dan menginformasikan perawatan di masa depan yang akan mereka berikan kepada astronot atau bahkan orang-orang di Bumi.
Baca Juga: KPAI Minta Kominfo Awasi Aplikasi Sejenis Tik Tok
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
53 Kode Redeem FF Terbaru 14 Desember 2025, Ada Skin dan Bundle Winterlands
-
24 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 Desember 2025, Klaim Pemain Juventus 111-115
-
8 HP Snapdragon Termurah Desember 2025 untuk Daily Driver, Mulai Sejutaan!
-
Fokus pada Detail Kecil, MONTRA Siap Jadi Standar Baru Proteksi iPhone
-
6 HP RAM 8 GB Rp1 Jutaan untuk Multitasking dan Produktivitas Sehari-hari
-
Game James Bond 007 First Light Muncul di TGA, Karakter Antagonis Terungkap
-
Hujan Meteor Geminid 2025 Malam Ini 14 Desember, Cek Jam Terbaik untuk Mengamatinya
-
Harga Ponsel 2026 Diprediksi Lebih Mahal, RAM 4 GB Kemungkinan Kembali Populer
-
7 HP Murah RAM Besar untuk Game, Paling Worth It Anti Lag
-
Varian Warna Motorola Edge 70 Ultra Terungkap, Usung Spek Gahar