Namun, tulang yang ditemukan di lokasi bandara belum menunjukkan tanda-tanda yang mengindikasikan manusia membantai hewan tersebut.
Jika manusia terlibat dalam kematian mamut, itu akan menambah dukungan pada gagasan bahwa manusia berkontribusi atau menyebabkan kepunahan mamut Kolombia di Amerika. Teori lain menyebut bahwa hewan itu punah karena hilangnya habitat yang disebabkan oleh cuaca yang memanas saat zaman es berakhir.
Menurut ahli paleontologi Joaquin Arroyo-Cabrales, kombinasi dua faktor tersebut pun mungkin bisa terjadi.
"Saya pikir pada akhirnya ada efek sinergi antara perubahan iklim dan kehadiran manusia," ucap Arroyo-Cabrales.
Meskipun manusia tidak membunuh mamut di dasar danau secara langsung, bukti yang ditemukan menunjukkan bahwa peradaban kuno di sekitar area tersebut menggunakan tulang hewan sebagai alat atau perkakas.
Arkeolog sejauh ini telah menemukan lusinan alat di sekitar sius yang setidaknya sebagian terbuat dari tulang mamut, seperti pisau dengan poros tulang mamut.
Tetapi para ahli tidak yakin tulang pada alat itu terbuat dari mamut yang ditemukan di dasar danau. Itu bisa saja berasal dari mamut lain.
Tes laboratorium lebih lanjut, dapat membantu para ahli paleontologi menentukan hubungan apa yang dimiliki manusia dengan tulang mamut di dasar danau atau apakah manusia membunuhnya, memakannya, dan menggunakan tulangnya sebagai alat.
Baca Juga: Arkeolog Aryadi Darwanto: Catatan Belanda, Masih Ada Ratusan Situs di Dieng
Berita Terkait
-
Ilmuwan Ungkap Sumber Batu yang Membentuk Stonehenge
-
Ilmuwan Temukan Kerangka Mamut Utuh, Diduga Berusia Ribuan Tahun
-
Dibanderol Mahal, Tengkorak Bersejarah Ini Dijual di "Pasar Gelap" Facebook
-
Arkeolog Temukan Monumen Zaman Neolitikum Usia 4.500 Tahun Dekat Stonehenge
-
Ilmuwan Ungkap Kuil Tertua di Dunia Dibangun dengan Pola Geometri
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Bos Xiaomi Blak-blakan Ungkap Kenapa Harga HP Makin Mahal
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain OVR 110113 Sekarang
-
OpenAI Kenalkan Browser Pesaing Google, Namanya ChatGPT Atlas
-
Xiaomi 17 Air Segera Hadir, HP Tipis Pesaing iPhone Air dan Samsung Galaxy S25 Edge
-
Apple Disebut Batal Rilis iPhone 19 di 2027, Ada Apa?
-
Oppo Reno 15 Diprediksi Usung Dimensity 8450 dan Sensor Samsung 200 MP
-
Untuk Pertama Kalinya, Seri Game Halo Siap Menuju PS5
-
Skor AnTuTu iQOO Z10R: HP Murah dengan Dimensity 7360 dan RAM 12 GB
-
Video Viral Mobil MBG Angkut Genteng, Klarifikasi Kepala Sekolah Jadi Sorotan
-
4 Perangkat Xiaomi Bakal Dapat Update OS 5 Kali, Ada Tablet dan HP Midrange