Suara.com - Para astronom menggunakan tikus super-berorot untuk mengungkapkan cara mencegah astronot kehilangan otot dan tulang, dalam gayaberat mikro di luar angkasa.
Tantangan utama yang dihadapi astronot selama misi luar angkasa berkepanjangan adalah kehilangan tulang dan otot secara bersamaan, yang melemah dan berhenti tumbuh karena tidak digunakannya gravitasi Bumi di luar tarikan konstan.
Penelitian sebelumnya, menemukan bahwa dalam gayaberat mikro, astronot dapat kehilangan hingga 20 persen massa ototnya dalam waktu kurang dari dua minggu.
Pasangan ilmuwan suami istri Se Jin Lee dan Emily Germain Lee mengira telah menemukan cara untuk mencegah kehilangan tulang dan otot, ketika Lee dan rekan-rekannya di Universitas Johns Hopkins membantu menemukan myostatin, protein yang biasanya membatasi pertumbuhan otot, di tahun 1990-an.
"Saat itu, kami menunjukkan bahwa tikus di mana kami menghapus gen myostatin mengalami peningkatan dramatis dalam massa otot di seluruh tubuh, dengan otot individu tumbuh sekitar dua kali ukuran normal," kata Lee, ahli genetika di Laboratorium Jackson, seperti dikutip Space.com, Kamis (10/9/2020).
Lee menambahkan, penelitian ini menyarankan kemungkinan bahwa pemblokiran myostatin menjadi strategi yang efektif untuk mencegah kehilangan otot karena berbagai macam penyakit.
Dari sini juga menunjukkan kemungkinan bahwa cara ini mungkin efektif untuk astronot selama perjalanan luar angkasa yang diperpanjang.
Selama 20 tahun terakhir, para ilmuwan ingin melihat efek apa yang memblokir myostatin pada tikus yang dikirim ke luar angkasa.
"Kami akhirnya mendapatkan kesempatan untuk melakukannya tahun lalu," tambah Lee.
Baca Juga: Pindai 10 Juta Bintang, Ilmuwan Gagal Deteksi Tanda-tanda Keberadaan Alien
Pada Desember lalu, para ilmuwan meluncurkan 40 tikus dari Kennedy Space Center NASA ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dengan misi layanan pasokan kargo CRS-19 SpaceX.
Hasilnya melaporkan 24 dari 40 tikus normal, delapan di antaranya kehilangan gen myostatin, dan delapan lainnya diobati dengan molekul yang menekan myostatin dan protein yang dikenal sebagai aktivin A, yang memiliki efek serupa pada otot seperti myostatin.
Tikus normal yang membawa gen myostatin dan tidak menerima pengobatan penghambat protein kehilangan massa otot dan tulang yang signifikan selama 33 hari dalam gayaberat mikro.
Sebaliknya, tikus yang kehilangan gen myostatin dan memiliki massa otot sekitar dua kali lipat dari tikus biasa, sebagian besar mempertahankan otot selama di luar angkasa.
Selain itu, para ilmuwan menemukan tikus yang menerima molekul penekan myostatin dan aktivin A mengalami peningkatan dramatis pada otot dan massa tulang.
Tikus yang diobati dengan molekul ini setelah kembali ke Bumi pun mengalami lebih banyak pemulihan otot dan massa tulang jika dibandingkan dengan tikus yang tidak diobati.
Berita Terkait
-
Viral Sisa Kerakusan Tikus Makan Balsem, Netizen: Bibirnya Gak Jontor?
-
Ilmuwan Sebut Awal Kehidupan Bisa Berasal dari Luar Angkasa
-
Celurut Gajah Ditemukan Kembali di Afrika setelah 50 Tahun
-
Ada Kebocoran Udara di ISS, NASA Lakukan Isolasi
-
NASA Selidiki Kebocoran Udara di Stasiun Luar Angkasa Internasional
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
7 HP Murah RAM 8 GB untuk Hadiah Natal Anak, Mulai Rp1 Jutaan
-
28 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 Desember 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain Bintang
-
32 Kode Redeem FF Aktif 20 Desember 2025, Dapatkan Skin Evo Gun Green Flame Draco
-
Registrasi Kartu SIM Gunakan Biometrik, Pakar Ungkap Risiko Bocor yang Dampaknya Seumur Hidup
-
Rencana Registrasi SIM Pakai Data Biometrik Sembunyikan 3 Risiko Serius
-
Indosat Naikkan Kapasitas Jaringan 20%, Antisipasi Lonjakan Internet Akhir Tahun
-
Anugerah Diktisaintek 2025: Apresiasi untuk Kontributor Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
-
26 Kode Redeem FC Mobile 20 Desember 2025: Trik Refresh Gratis Dapat Pemain OVR 115 Tanpa Top Up
-
50 Kode Redeem FF 20 Desember 2025: Klaim Bundle Akhir Tahun dan Bocoran Mystery Shop
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya