Suara.com - Banyak orang mengetahui bahwa lama waktu yang dibutuhkan Bumi untuk menyelesaikan rotasi 360 derajat adalah 24 jam, tapi waktu tepatnya adalah 23 jam 56 menit.
Bumi yang terus bergerak di sepanjang orbitnya mengelilingi Matahari, titik lain di Bumi menghadap Matahari tepat di ujung putaran 360 derajat itu. Agar Matahari bisa mencapai posisi yang sama persis di langit, Bumi harus berputar 1 derajat lebih jauh.
Seperti itulah bagaimana cara para ilmuwan memilih mengukur hari di Bumi. Bukan berdasarkan rotasi Bumi yang tepat, tetapi posisi Matahari di langit.
Secara teknis, ini adalah dua jenis hari yang berbeda. Hari yang diukur dengan selesainya rotasi 360 derajat disebut hari sidereal. Sementara hari yang didasarkan pada posisi Matahari disebut hari Matahari (solar day). Hari ini empat menit lebih lama dari yang pertama, membuat manusia terbiasa dengan 24 jam.
"Ini karena kita bergerak mengelilingi Matahari dalam orbit maka hari Matahari membutuhkan 24 jam. Jika kita tidak mengorbit Matahari, kedua hari itu akan sama," kata James O'Donoghue, ilmuwan planet di Badan Antariksa Jepang (JAXA), seperti dikutip Science Alert, Senin (21/9/2020).
O'Donoghue menambahkan, karena manusia menggunakan hari Matahari di kalender, maka akan terhitung 365 hari dalam setahun. Tapi Bumi sebenarnya menyelesaikan rotasi penuh (hari sidereal) 366 kali per tahun.
Ia menjelaskan perbedaan antara kedua jenis hari ini sebagai soal pemilihan objek latar belakang yang digunakan sebagai dasar perbandingan rotasi Bumi.
Rotasi penuh relatif terhadap posisi Matahari disebut sebagai hari Matahari. Sedangkan rotasi penuh relatif terhadap semua bintang lain yang dilihat adalah hari sidereal.
Menurut O'Donoghue, jika manusia menggunakan hari sidereal sebagai gantinya, maka Matahari akan terbit sekitar empat menit lebih awal setiap hari dan setelah enam bulan, Matahari akan terbit 12 jam lebih awal. Para ahli telah memutuskan untuk menggunakan ritme harian Matahari, bukan bintang.
Baca Juga: 5 Tempat Terbaik di Luar Angkasa Ini Cocok Mencari Kehidupan Alien
Berita Terkait
-
Ilmuwan China Bantu Arab Saudi Temukan Uranium untuk Bangun Senjata Nuklir
-
Serangan Paus Pembunuh ke Kapal Meningkat, Ilmuwan Selidiki Penyebabnya
-
Bumi Dilanda Covid-19, NASA Akan Kirim Misi Cari Kehidupan di Planet Venus
-
Ilmuwan Temukan Pabrik Wine Kuno dari Abad ke-7
-
Tak Banyak yang Tahu! Pekan Ini Ada Dua Asteroid Segede Bus Mendekati Bumi
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
Terkini
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 28 September 2025: Hujan di Jabodetabek & Jabar, Jatim Berawan
-
iPhone 17 Pro Anti Air dan Tahan Banting Tidak? Ini Keunggulannya
-
10 Link Twibbon HUT TNI Terbaru, Download Langsung Pasang di Foto
-
30 Kode Redeem Mobile Legends 28 September 2025: Klaim Skin Epic, Diamond dan Emote Gratis!
-
Kumpulan Prompt Gemini AI Aesthetic 2025 yang Bisa Kamu Coba
-
30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
-
30 Kode Redeem FF Hari Ini 28 September 2025: Klaim Diamond, Skin Langka dan Bundle Rampage Reborn
-
Dikonfirmasi, Tablet Oppo Pad 5 Siap Rilis Global pada 16 Oktober
-
Skor AnTuTu Snapdragon 8 Elite Gen 5 Terungkap, Tembus 4 Juta Poin
-
Film Pangku Dapat Penghargaan, Meme Fedi Nuril Pakai Eyeliner tapi Menang Beredar