Tekno / Internet
Sabtu, 27 Desember 2025 | 09:45 WIB
Avatar 3: Fire and Ash (YouTube/Avatar)
Baca 10 detik
  • Pakar Kaspersky mendeteksi maraknya penipuan siber memanfaatkan euforia penayangan perdana film Avatar 3 secara global.
  • Penipu menyebarkan situs streaming palsu yang menjanjikan tontonan gratis, namun mengarah pada pencurian data pengguna.
  • Skema penipuan ini memaksa korban registrasi data pribadi dan memasukkan detail kartu kredit untuk "uji coba gratis."

Suara.com - Euforia penayangan perdana Avatar 3 yang sedang melanda bioskop global ternyata menyimpan sisi gelap di dunia maya.

Di tengah antusiasme jutaan penggemar yang ingin menyaksikan kelanjutan epik James Cameron ini, para pakar keamanan siber dari Kaspersky baru saja merilis peringatan darurat mengenai maraknya kampanye penipuan yang memanfaatkan momentum film tersebut.

Penjahat siber dilaporkan tengah gencar meluncurkan berbagai situs streaming palsu yang menjanjikan akses menonton Avatar 3 secara gratis.

Alih-alih mendapatkan visual memukau dari Pandora, pengguna justru berisiko terjebak dalam skema pencurian data yang berbahaya.

Salah satu temuan menarik dari investigasi Kaspersky adalah betapa rapinya para penyerang dalam membidik target global.

Mereka membuat situs web dalam berbagai bahasa untuk menjangkau audiens di berbagai negara secara spesifik.

Ilustrasi kejahatan siber [Foto: Antara]

Namun, ada satu celah yang bisa menjadi tanda peringatan bagi calon korban.

"Meskipun mereka berusaha melokalkan konten, terjemahannya sering kali berantakan dengan tata bahasa yang buruk dan tidak konsisten. Ini adalah red flag pertama yang harus diwaspadai pengguna," tulis laporan tersebut.

Berdasarkan pantauan tim keamanan, berikut adalah tahapan bagaimana jebakan ini bekerja:

Baca Juga: Dari Bumi hingga Orbit: Terungkap Badai Keamanan Siber Mengintai Sektor Telekomunikasi di 2025-2026

  • Pemutar Media Palsu: Saat pengguna mengeklik tautan, mereka akan disuguhi tampilan pemutar video yang tampak meyakinkan.
  • Registrasi Paksa: Untuk mendapatkan akses "Full HD" atau "Unlimited," pengguna diwajibkan mendaftar dengan memberikan alamat email dan nomor ponsel.
  • Uji Coba Gratis Berbayar: Pada tahap akhir, korban diminta memasukkan detail kartu kredit atau metode pembayaran lainnya dengan dalih mengaktifkan "uji coba gratis."

Risikonya tidak main-main. Selain kehilangan uang secara langsung, data pribadi ini bisa digunakan untuk membobol akun lain milik korban, terutama bagi mereka yang memiliki kebiasaan menggunakan kata sandi yang sama di berbagai platform.

Olga Altukhova, Analis Konten Web Senior di Kaspersky, menegaskan bahwa penjahat siber selalu menjadi "penumpang gelap" di setiap peluncuran film blockbuster.

"Para kriminal siber secara konsisten memanfaatkan pemutaran perdana film-film besar untuk meningkatkan efektivitas skema mereka," ujar Olga dalam keterangan resminya, Sabtu (27/12/2025).

Bagi Anda yang sudah tidak sabar melihat aksi Jake Sully dan kaum Na'vi, pastikan melakukannya dengan aman.

Jangan sampai keinginan menonton film berakhir dengan kerugian finansial yang nyata!

Load More