Para ilmuwan di Harvard TH Chan School of Public Health menemukan bahwa orang dengan infeksi Covid-19 memiliki kemungkinan kematian lebih tinggi, jika tinggal di daerah dengan tingkat polusi udara PM2.5 yang tinggi. Beberapa penelitian lain pun menunjukkan hubungan serupa.
"Kami masih dalam tahap awal tentang hubungan kebakaran hutan dengan Covid-19 pada paru-paru karena kami belum memiliki datanya. Saya khawatir jika Anda mengalami kebakaran hutan dan terjangkit Covid-19, Anda dapat mengalami lebih banyak gejala atau penyakit yang lebih buruk," ucap Stephanie Christenson, dokter perawatan paru di University of California.
Di sisi lain, beberapa bukti awal juga menunjukkan bahwa musim kebakaran yang buruk dapat memicu musim flu yang buruk.
Analisis baru-baru ini terhadap data sembilan tahun dari Montana mengungkapkan bahwa berbulan-bulan setelah asap kebakaran hutan yang berkepanjangan, masyarakat mengalami kasus flu tiga hingga lima kali lebih banyak daripada biasanya.
"Dengan kata lain, penelitian kami menunjukkan kasus flu meningkat setelah musim kebakaran yang buruk," kata Erin Landguth, profesor di University of Montana.
Dua penelitian dari China juga menemukan hubungan antara paparan PM2.5 dan peningkatan penyakit mirip flu, meskipun penelitian itu bukan tentang asap api secara khusus.
Lebih buruk lagi, kebakaran hutan telah terjadi di akhir tahun selama beberapa dekade terakhir karena iklim yang memanas memperpanjang musim kemarau.
Hal itu meningkatkan kemungkinan bahwa kondisi berasap akan tumpang tindih dengan musim flu, di mana musim kebakaran biasanya mencapai puncaknya pada akhir September atau awal Oktober, saat musim flu biasanya dimulai.
Baca Juga: Terkait Masalah Otak, Flu Bisa Bikin Linglung dan Perparah Depresi
Berita Terkait
-
Studi Terbaru Ungkap Orang Kekurangan Vitamin D Rentan Terinfeksi Covid-19
-
Bisakah Protokol Kesehatan Covid-19 Melindungi Tubuh dari Flu Biasa?
-
Bayi Azkiatunnufus Penderita Pneumonia Akhirnya Dibawa ke Rumah Sakit
-
Miris, Bayi 4 Bulan Idap Sakit Paru-paru hingga Kurus Kering
-
Pemberian Vaksin Influenza Pada Ibu Hamil Bikin Anak Jadi Autis, Benarkah?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya
-
Mendagri Tito Viral Usai Komentari Bantuan Malaysia, Publik Negeri Jiran Kecewa
-
Panduan Mudah: Cara Memblokir dan Membuka Blokir Situs Internet di Firefox
-
Ponsel Murah Terancam Punah Tahun 2026, Apa itu Krisis RAM?
-
Fakta Unik Burung Walet Kelapa: Otot Sayap Tangguh bak Kawat, Mampu Terbang Nonstop Hingga 10 Bulan
-
Cara Tukar Poin SmartPoin Smartfren Jadi Pulsa
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Update Terbaru Stardew Valley 1.7: Bocoran Ladang Baru hingga Tanggal Rilis