Suara.com - Perempuan hamil pasti khawatir tentang segala hal yang masuk ke tubuh mereka. Salah satunya ialah vaksin influenza atau flu.
Rasa khawatir yang banyak dimiliki oleh perempuan hamil tersebut bahwa vaksin flu bisa membuat anak yang dikandung jadi autis. Lantas bagaimana faktanya?
Sebuah studi baru yang besar telah mengkonfirmasi bahwa vaksinasi flu perempuan hamil tidak meningkatkan risiko autisme pada anaknya. Bahkan jika vaksin itu diberikan selama trimester pertama kehamilan, studi di Swedia menemukan.
"Vaksin flu aman selama kehamilan. Penelitian ini, serta banyak penelitian lainnya, secara konsisten menunjukkan bahwa vaksin flu aman," kata pakar vaksin Dr Paul Offit. Dia direktur Pusat Pendidikan Vaksin di Rumah Sakit Anak Philadelphia, dan tidak terlibat dalam penelitian saat ini.
Dilansir dari Health 24, yang bisa membuat ibu dan bayi berisiko adalah terserang flu.
"Perempuan hamil mengalami peningkatan tujuh kali lipat dari yang dirawat di rumah sakit karena pneumonia jika mereka terkena flu," kata Offit.
Perempuan yang terkena flu selama kehamilan juga memiliki peningkatan risiko melahirkan bayi mereka lebih awal, menurut American College of Obstetricians and Gynecologists.
Gangguan spektrum autisme merupakan gangguan perkembangan yang mempengaruhi komunikasi dan perilaku. Anak-anak dengan autisme memiliki berbagai tingkat gangguan komunikasi dan keterampilan sosial dan mereka mungkin terlibat dalam perilaku berulang, kata para peneliti.
Gangguan ini diduga berasal dari faktor keturunan dan lingkungan.
Baca Juga: Amankah Mendapat Vaksin Flu di Tengah Pandemi Covid-19
Para peneliti - dipimpin oleh Dr Jonas Ludvigsson dari Institut Karolinska di Stockholm - menggunakan data dari register kesehatan nasional Swedia. Mereka melihat informasi tentang bayi yang lahir antara Oktober 2009 dan September 2010.
Selama waktu itu, hampir 40.000 bayi lahir dari wanita yang menerima vaksin flu. Vaksin tersebut khusus untuk jenis H1N1 (flu babi). Anak-anak tersebut dibandingkan dengan lebih dari 29.000 bayi yang ibunya tidak mendapatkan vaksin.
Setelah tindak lanjut selama hampir tujuh tahun, para peneliti tidak melihat perbedaan yang signifikan dalam tingkat gangguan spektrum autisme di antara anak-anak. Hasil serupa untuk vaksin flu yang diberikan pada trimester pertama kehamilan.
Ludvigsson berkata bahwa penelitian seperti ini bahkan lebih penting sekarang.
"Untuk mengantisipasi vaksin melawan Covid-19, jutaan wanita hamil kemungkinan besar akan ditawari vaksinasi semacam itu. Sementara kelompok penelitian kami tidak mempelajari efek vaksin Covid-19, penelitian kami tentang vaksinasi H1N1 menambah pengetahuan terkini tentang vaksin, kehamilan dan penyakit keturunan secara umum, "katanya dalam pernyataan lembaga.
Studi baru ini dipublikasikan di Annals of Internal Medicine. Pendanaan disediakan oleh Swedish Research Council dan Swedish Council for Working Life and Social Research.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia