Suara.com - China saat ini tengah mengembangkan roket baru yang dapat mengirim astronot untuk mendarat di Bulan.
Kendaraan peluncur baru ini diumumkan pada Konferensi Luar Angkasa China 2020 di Fuzhou pada 18 September. Roket ini dirancang untuk mengirim pesawat luar angkasa seberat 27,6 ton ke dalam injeksi trans-Bulan. Massa saat lepas landas akan menjadi sekitar 4,85 juta pon.
Secara khusus, roket baru ini akan menampilkan tiga inti dengan diameter 5 meter dan memiliki gaya yang mirip dengan dua roket Amerika, yaitu Delta IV Heavy dari United Launch Alliance dan Falcon Heavy dari SpaceX.
Roket yang belum disebutkan namanya itu akan memiliki panjang 87 meter, dengan inti pusat tiga tahap dan sedang dirancang di China Academy of Launch Vehicle Technology (CALT) di Beijing.
"Dunia sedang melihat gelombang baru eksplorasi Bulan, berawak atau tidak berawak. Proyek kerja sama internasional dalam eksplorasi Bulan berawak saling terkiat dan mempengaruhi satu sama lain," kata Zhou Yanfei, wakil perancang umum program penerbangan luar angkasa manusia di China, seperti dikutip Space.com, Minggu (4/10/2020).
China belum mengumumkan tanggal untuk uji terbang atau kemungkinan pendaratan di Bulan dengan kendaraan tersebut. Namun, Zhou menambahkan bahwa sejumlah tantangan tetap ada dalam hal pendaratan awak di Bulan.
Roket baru ini akan menggunakan kelompok mesin YF-100K yang sudah dikembangkan dan badan roket berdiameter 16,4 kaki mirip dengan Long March 5.
Meski belum diberi nama secara resmi, namun roket itu dijuluki "Rocket 921" di China dan mengacu pada nama kode untuk program penerbangan luar angkasa manusia di negara itu, yang didirikan pada 21 September 1992.
Pada Mei, China menerbangkan pesawat luar angkasa berawak generasi berikutnya dengan uji peluncuran roket Long March 5B yang baru. Kapsul ini dirancang untuk misi luar angkasa dan Bulan.
Baca Juga: UEA Rencanakan Misi ke Bulan pada 2024
Pemerintah China belum secara resmi menyetujui program untuk mengirim astronot ke Bulan, tetapi telah berbicara secara terbuka tentang misi semacam itu.
Berita Terkait
-
NASA Tunjuk Astronot Perempuan Pertama yang Akan Berangkat ke Bulan
-
Berkat Pelabuhan Antariksa Terapung, China Berhasil Salip SpaceX
-
Luncurkan Satelit, Pendorong Roket China Hampir Jatuh di Sekolah
-
Pesawat Antariksa China Bisa Digunakan Kembali
-
Roket Prototipe SpaceX Jalani Uji Coba, Manusia Bisa ke Mars
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Pakai Snapdragon 6 Gen 3, Segini Skor AnTuTu Redmi Note 15 5G Global
-
5 Rekomendasi Smartwatch yang Bisa Hitung Kalori Terbakar Paling Akurat, Cocok untuk Pantau Diet
-
Tak Hanya Layar OLED, iPad Mini 8 Diprediksi Pakai Chip Lebih Bertenaga
-
Jadi Prioritas, Sebagian Besar Pekerja Bethesda Garap Game The Elder Scrolls 6
-
5 Smartwatch dengan Fitur Olahraga Lengkap, Harga di Bawah Rp1 Juta untuk Pemula
-
33 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Desember: Raih Pemain Italia OVR 115 dan 10.000 Gems
-
59 Kode Redeem FF Terbaru 17 Desember: Klaim Bundle Anniversary, Diamond, dan Item Winterland
-
Honor Win Debut Akhir Desember, HP Gaming dengan Baterai Super Jumbo
-
5 Rekomendasi Smartwatch Murah dengan Fitur Kesehatan Lengkap, Harga di Bawah Rp1 Juta
-
Cara Mudah Mengakses Komputer Lain dari Mac