Suara.com - Country Director Xiaomi Indonesia, Alvin Tse, meminta pemerintah untuk menambah kapasitas mesin Centralized Equipment Identity Register (CEIR) agar ponsel-ponsel baru yang dijual di Indonesia tak diblokir karena IMEI-nya (International Mobile Equipment Identity) tak bisa didaftarkan.
"Saat ini kami menantikan pemerintah menambah kapasitas CEIR," kata Alvin dalam jumpa pers online jelang peluncuran Poco X3 NFC, Kamis (15/10/2020).
Meski demikian Alvin menjamin bahwa ponsel-ponsel barunya di Indonesia tidak akan terpengaruh oleh masalah CEIR yang kini sedang menghantui industri ponsel Indonesia.
Alvin mengatakan bahwa gawai-gawai baru Xiaomi di Indonesia, termasuk Poco X3 NFC, tidak akan diblokir di Indonesia karena masalah CEIR dan IMEI.
Tetapi ia mengingatkan bahwa yang berisiko mengalami masalah saat ini adalah layanan purna jual. Karena kebanyakan komponen yang digunakan dalam layanan purna jual belum didaftarkan ke pemerintah.
Sebelumnya diwartakan bahwa kapasitas mesin CEIR telah hampir penuh sejak akhir September kemarin. Akibatnya beberapa gawai baru di Indonesia sempat tak bisa digunakan karena belum terdaftar di sistem milik pemerintah tersebut.
CEIR merupakan sebuah perangkat yang dioperasikan pemerintah untuk menampung data HP yang dijual secara resmi di Indonesia. Mesin ini punya peran kunci sejak aturan blokir HP ilegal berbasis IMEI berlaku pada 15 September.
Sederhananya data semua HP yang dijual secara legal di Tanah Air, termasuk IMEI dan Tanda Pendaftaran Produk, akan dimasukan ke mesin ini.
Jika sebuah HP tidak terdaftar - misalnya HP ilegal yang dibawa ke Indonesia lewat pasar gelap - maka semua operator seluler akan secara otomatis memblokirnya sehingga tak bisa digunakan.
Baca Juga: Resmi Meluncur, Harga Poco X3 NFC di Indonesia Rp 3,1 Juta
Pada awal pekan ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) - salah satu pihak yang bertanggung jawab dalam blokir HP berbasis IMEI bersama Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan - mengatakan bahwa mesin CEIR berfungsi normal dan kapasitasnya masih cukup. Tetapi klaim pemerintah ini diragukan oleh beberapa produsen ponsel di Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
FFWS 2025 Jakarta Mengguncang! Update Flame Arena Hadirkan Loadout, Taktik Baru, Booyah!
-
Canon Sukses Besar! Kelas Foto dan Video Pernikahan di Sumatera Ludes Terjual, Dukung Talenta Lokal
-
20 Kode Redeem FC Mobile 25 Oktober: Boost Skuadmu dengan Gems, Koin, dan Pemain Edisi Khusus
-
Situs Web Kamu Bisa Jadi Sarang Konten Ilegal Tanpa Sadar, Ini Modus Kejahatan Siber Terbaru!
-
20 Kode Redeem FF 20 Oktober Hadirkan Skin M1887, Bundle Langka, dan Diamond Gratis!
-
Cara Gampang Stop Iklan Pop-up di Xiaomi HyperOS Selamanya
-
Qualcomm Snapdragon 685 vs MediaTek Helio G100, Bagus Mana?
-
Lulusan S2 ITB Ini Putuskan Pulang Kampung dan Buka Warung Sate, Banjir Pujian dari Netizen
-
Jaket Premium Othman Cuma Rp 799 Ribu Plus Kuota 75GB dari SIMPATI, Hanya di Sini!
-
Rumor : Produksi iPhone Air Dikurangi, Ada Apa?