Suara.com - Google luncurkan fitur baru bernama Tree Canopy Lab, demi mendukung ketahanan iklim. Tree Canopy Lab ini menggabungkan kecerdasan buatan dengan status kualitas udara, untuk melihat lokasi yang bisa ditanami pohon.
Dilansir dari Cnet, Kamis (19/11/2020), proyek ini bisa membantu masyarakat demi menyelamatkan dunia dari krisis iklim. Google sendiri bekerja sama dengan pemerintah Los Angeles untuk menjalankan proyek Tree Canopy Lab.
Google mengungkapkan, suhu ekstrim telah menjadi hal yang biasa terjadi di kota-kota besar, di mana gedung dan infrastrukturnya menciptakan suhu yang lebih panas.
Akibatnya, kualitas udara menjadi lebih buruk, menciptakan dehidrasi, dan berbagai masalah yang menyangkut kesehatan lainnya.
"Penanaman pohon ini menjadi solusi dalam menurunkan suhu sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat," jelas Google.
Tree Canopy Lab ini akan menunjukkan persentase wilayah yang ditanami pohon, kepadatan populasi, serta wilayah berpotensi terkena cuaca ekstrem. Data tersebut dikumpulkan dari foto yang diperoleh dari pesawat selama musim semi, musim gugur, dan musim panas.
"Foto-foto ini juga termasuk dalam format foto berwarna dan foto near-infrared," tambah Google.
Selain itu, Google AI juga digunakan untuk memindai gambar dan mendeteksi pohon. Sedangkan Google Earth juga ditugaskan untuk membantu menganalisis data-data yang sudah dikumpulkan.
Tree Canopy Lab pun dicoba di Los Angeles. Hasilnya menunjukkan bahwa 50 persen penduduk tinggal di wilayah yang jarang ditanami pohon. Sedangkan 44 persen lainnya tinggal di daerah yang berisiko mengalami cuaca ekstrim.
"Setiap pohon yang kita tanam dapat memperbaiki krisis iklim. Ketika kami memperluas hutan kota, kami dapat menabur benih masa depan yang lebih sehat, berkelanjutan, dan adil bagi masyarakat dalam menghadapi krisis tersebut," jelas Walikota Los Angeles, Eric Garcetti.
Baca Juga: Di Google Maps, Rumah Rizieq Kini Berubah Jadi Toko Obat Habib Rizieq
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Lazada Sebut Fitur AI Mampu Tingkatkan Belanja Online di Tanggal Kembar 9.9
-
Deretan Fitur AI di HP Realme, Lengkap dari Kamera hingga Gaming
-
Infinix GT 30 Masuk Indonesia 24 September, HP Gaming Banyak Fitur AI
-
39 Kode Redeem FF Hari Ini 19 September 2025, Skin SG2 dan Scar Megalodon Menanti
-
Redmi Pad 2 Play Bundle Masuk Indonesia, Tablet Xiaomi Rp 2 Jutaan Cocok untuk Anak
-
Riset Ungkap Kecepatan Internet Indonesia Nomor 2 Paling Lelet di Asia Tenggara
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB, Performa Kencang Harga Terjangkau
-
10 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 19 September 2025, Dapatkan Beckham dan Iniesta OVR 104
-
Honor Siapkan HP Baru Bulan Ini: Bawa Baterai 8.300 mAh dan Fitur Tangguh
-
Sebagian Fitur Redmi K90 Terungkap, Diprediksi Jadi Cikal Bakal POCO F8