Suara.com - Pfizer dan Moderna sedang menguji vaksin virus Corona (Covid-19) yang dikembangkan keduanya terhadap varian mutasi virus Covid-19, yang ditemukan di Inggris dan negara lain.
Varian tersebut belum diidentifikasi di Amerika Serikat. Namun Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, mengatakan varian tersebut mungkin sudah berada di Amerika tanpa terdeteksi, mengingat sebagian kecil dari infeksi yang telah diurutkan.
"Perjalanan antara Amerika Serikat dan Inggris, bersama dengan prevalensi yang tinggi dari varian infeksi di Inggris, meningkatkan kemungkinan perpindahan virus," kata CDC dalam laporan singkat, seperti dikutip dari CNN, Rabu (23/12/2020).
Moderna berharap imunitas yang diinduksi oleh vaksin buatannya akan melindungi dari varian virus yang baru-baru ini ditemukan di Inggris. Moderna mengatakan akan melakukan tes tambahan dalam beberapa minggu mendatang.
Sementara itu, Pfizer sedang menghasilkan data tentang seberapa baik sampel darah dari orang yang diimunisasi mungkin dapat menetralkan strain baru.
Meski telah ada mutasi baru, Amerika Serikat belum membatasi wisatawan Inggris. Tetapi Gedung Putih sedang mempertimbangkan untuk mewajibkan pelancong dari Inggris untuk menunjukkan hasil tes virus Corona negatif sebelum memasuki Amerika Serikat.
Di sisi lain, Dr. Anthony Fauci mengatakan varian mutasi tersebut kemungkinan sudah ada di Amerika Serikat.
"Kami akan mencarinya sekarang, dan saya yakin cepat atau lambat kami akan menemukannya," kata Dr. Fauci, direktur National Institutes of Allergy and Infectious Diseases.
Fauci mengatakan, mutasi virus adalah hal biasa dan kebanyakan tidak berdampak nyata. Para peneliti masih menganalisis apakah varian mutasi di Inggris tersebut lebih dapat ditularkan, tetapi Fauci mengatakan, itu tidak terlihat lebih mematikan.
Baca Juga: Ilmuwan Inggris: Mutasi Virus Corona Bisa Picu Risiko Serius pada Anak-Anak
Namun, beberapa ahli yang meneliti varian mutasi di Inggris memiliki kekhawatiran bahwa mutasi tersebut dapat mengurangi keefektifan vaksin. Walaupun beberapa pakar lain pun skeptis vaksin akan terpengaruh.
BioNTech yang berkolaborasi dengan Pfizer dalam vaksinnya optimis bahwa vaksin buatannya akan bekerja melawan varian mutasi tersebut.
"Saat ini kami belum tahu apakah vaksin kami juga mampu memberikan perlindungan terhadap varian baru ini, tetapi secara ilmiah sangat mungkin bahwa respons imun oleh vaksin ini juga dapat menangani varian virus baru," kata Ugur Sahin, CEO BioNTech.
Pakar menyebutkan 75 hingga 80 persen orang Amerika Serikat harus menerima vaksin untuk mencapai kekebalan kelompok dan memungkinkan mengembalikan kondisi ke kehidupan normal.
Walau begitu, beberapa negara bagian telah memberlakukan aturan kesehatan yang lebih ketat karena menghadapi lonjakan kasus baru. Gubernur Massachusetts kini membatasi kapasitas untuk bisnis hingga 25 persen.
Sementara pertemuan di dalam ruangan juga dibatasi menjadi hingga 10 orang dan pertemuan di luar ruangan hingga 25 orang.
Berita Terkait
-
Sputnik V, Pfizer dan Moderna Disebut Vaksin Paling Efektif di Dunia
-
Eropa Siap Mulai Vaksinasi Virus Corona, EMA Tinjau Vaksin Pfizer
-
Uni Eropa Akhirnya Izinkan Vaksin Covid-19 Buatan Pfizer/BioNTech
-
Mengenal Vaksin Covid-19 Pfizer, Moderna, dan Sinovac, Bagus Mana?
-
Pakai Teknologi Sama, Apa Beda Vaksin Covid-19 Moderna dan Pfizer?
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
Terkini
-
12 Kode Redeem FC Mobile 18 September 2025 yang Masih Aktif, Striker Jangkung Crouch Siap Klaim
-
33 Kode Redeem FF Terbaru 18 September 2025, Ada SG2 Hand of Hope dan Gloo Wall Permanen
-
Samsung Galaxy Buds 3 FE Hadir ke Indonesia, TWS Premium Harga Lebih Murah
-
Huawei Pura 80 Masuk Indonesia Bulan Depan, Versi Murah dari Pro dan Ultra
-
Pascamerger, Smartfren Terus Ekspansi Jaringan dan Targetkan Pelanggan Baru
-
54 Kode Redeem FF Terbaru 17 September 2025, Klaim MP40 Evo hingga Skin AWM Gratis
-
13 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 September 2025, Ada Beckham OVR 104!
-
Siapa Rizky Irmansyah? Ia Turun Tangan di Kasus Viral Wali Kota Prabumulih
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp1 Jutaan dengan Baterai Awet dan Kapasitas RAM Besar, Mana Pilihanmu?
-
Xiaomi Pad 8 Diprediksi Debut Bersama Xiaomi 17, Pakai Chip Snapdragon