Suara.com - Wakil Kepala Petugas Medis untuk Inggris mengatakan bahwa vaksin virus Corona (Covid-19), mungkin tidak sepenuhnya mencegah seseorang menularkan virus kepada orang lain. Orang yang telah divaksinasi tetap harus mematuhi pembatasan lockdown.
Menurut Profesor Jonathan Van-Tam, spesialis di bidang influenza, termasuk epidemiologi, penularan, vaksinasi, obat antiviral, dan kesiapsiagaan pandemi, mengatakan jika orang-orang yang telah divaksinasi mulai merasa terlindungi, mereka berpotensi membahayakan orang-orang di bawah daftar prioritas yang masih membutuhkan inokulasi.
Peringatan tersebut muncul ketika angka terbaru pemerintah menunjukkan jumlah yang menerima dosis pertama vaksin di seluruh Inggris telah melampaui 5,8 juta jiwa.
Profesor Van-Tam menambahkan, masih belum diketahui apakah orang yang telah divaksinasi masih dapat menularkan virus kepada orang lain.
"Bahkan, setelah mendapatkan kedua dosis vaksin, Anda masih dapat menularkan Covid-19 kepada orang lain dan rantai penularannya akan berlanjut," kata Profesor Van-Tam, seperti dikutip dari Independent, Senin (25/1/2021).
Menurutnya, itu akan membuat jumlah kasus tetap tinggi dan membahayakan orang lain yang juga membutuhkan vaksin tetapi masih berada di anteran.
Ia juga mengatakan bahwa orang yang telah divaksinasi ataupun belum, semua orang masih harus mengikuti panduan kesehatan sedikit lebih lama.
"Terlepas dari apakah seseorang telah mendapatkan vaksinasi atau tidak, penting bagi setiap orang untuk mengikuti batasan nasional," ujar dia.
Pihaknya juga mengingatkan bahwa perlindungan membutuhkan waktu hingga tiga minggu dan kita belum mengetahui dampak vaksin terhadap penularan.
Baca Juga: Kehabisan, Vaksin Covid-19 yang Diterima Kota Tegal Tidak Sesuai Alokasi
Di sisi lain, Profesor Van-Tam juga membalas para dokter yang mengkritik keputusan untuk memperpanjang jarak antara pemberian dosis pertama dan kedua vaksin menjadi 12 minggu.
Asosiasi Medis Inggris (BMA) telah menulis kepada kepala petugas medis dan mendesak untuk memikirkan kembali keputusan tersebut, dengan mengatakan bahwa dalam kasus vaksin Pfizer-BioNTech, jeda maksimum yang diamanatkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah enam minggu.
Profesor Van-Tam menanggapi bahwa memperpanjang jarak adalah cara tercepat untuk mendapatkan dosis pertama untuk sebanyak mungkin orang dan secepat mungkin.
Ketua dewan BMA Dr Chaand Nagpaul mengatakan bahwa meskipun dia memahami alasan di balik keputusan tersebut, tidak ada negara lain yang mengambil pendekatan seperti Inggris.
Dr Nagpaul menambahkan, perlindungan yang ditawarkan jika jeda diperpanjang masih belum jelas. Perpanjangan menjadi 12 minggu dinilai terlalu banyak.
Berita Terkait
-
Ingin Dapat Vaksin Covid-19, Lansia Ini Malah Disuntik Jarum Kosong
-
Alhamdulillah! Pemkot Tangerang Terima Vaksin Sinovac 22.280 Dosis
-
Mantan Pimpinan CDC Sebut Vaksin Covid-19 Belum Tentu Tuntaskan Pandemi
-
Rasisme Hantam Natalius Pigai, Aktivis ProDem: Sediakan Saya Ring Tinju
-
Begini Alur Vaksinasi Perdana Nakes di Kota Tangerang
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
LFP Innovation Day 2025: Epson Luncurkan SureColor SC-S9130, Akurasi Tinggi Industri Signage Pro
-
12 Kode Redeem FC Mobile 22 Oktober 2025, Siap-siap Event Baru Menanti
-
Salah Satu Seri Game Angry Birds Gagal, Rovio PHK Puluhan Karyawan
-
Awas! Nonton Demon Slayer Gratis Bisa Jadi Jebakan Penjahat Siber!
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
-
Whoop Band vs Smartwatch: Mana yang Terbaik untuk Pantau Kesehatan?
-
SIPD ASN Punya Fitur Apa Saja: Cek Bedanya dengan Info GTK
-
Penjualan iPhone 17 Series Laris Lampaui iPhone 16, Model Air Tak Sesuai Harapan
-
Cara Menggunakan Meta AI di WhatsApp, Ternyata Sangat Mudah!
-
24 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober: 26 Ribu Gems dan Paket 111-113 Menanti