Suara.com - Badan Antariksa Eropa (ESA) ingin merekrut penyandang disabilitas untuk proyek parastronaut saat agensi itu mulai membuka kelas astronot baru pada 2021.
"Pertama kali untuk ESA dan penerbangan luar angkasa manusia di seluruh dunia, kami mencari individu yang secara psikologis, kognitif, teknis, dan profesional memenuhi syarat untuk menjadi astronot, tetapi memiliki disabilitas fisik yang biasanya menghalangi mereka untuk dipilih karena persyaratan dipaksakan oleh penggunaan perangkat keras luar angkasa saat ini," tulis ESA dalam situs resminya.
ESA berjanji untuk berinvestasi dalam adaptasi perangkat keras sebagai bagian dari proyek kelayakan parastronaut yang digagasnya.
Badan antariksa itu berharap upaya ini akan mendorong orang-orang dengan keterbatasan fungsional untuk melamar pekerjaan ke ESA dan pekerjaan luar angkasa lainnya.
Proyek itu memang masih memiliki ruang lingkup yang sempit saat ini. Pelamar harus memenuhi semua kualifikasi standar untuk astronot ESA, tetapi proyek membuka perekrutan untuk orang-orang dengan masalah tungkai bawah atau tungkai tertentu serta orang-orang bertubuh pendek di bawah tinggi 1,3 m.
"Sejalan dengan pemilihan astronot penyandang disabilitas, kami meluncurkan studi untuk bekerja secara internal, dengan mitra internasional kami dan dengan penyedia kendaraan kru untuk mengidentifikasi potensi adaptasi yang pada akhirnya memungkinkan astronot penyandang disabilitas terbang ke luar angkasa," tambah ESA, seperti dikutip dari CNET pada Jumat (19/2/2021).
Panggilan untuk kelas astronot baru jarang dilakukan oleh ESA. Badan antariksa itu terakhir kali membuka rekrutmen pada 2018.
Melalui proses seleksi 2021-22, ESA berniat menambah empat hingga enam astronot baru ke jajarannya.
Proses aplikasi dimulai pada 31 Maret untuk warga negara dari negara anggota ESA dan negara anggota terkait. Kandidat potensial dapat mengetahui lebih lanjut melalui situs seleksi astronot ESA.
Baca Juga: NASA Ungkap Kedalaman Laut Terbesar di Bulan Saturnus
Berita Terkait
-
Dua Kakek Kembar di Bekasi Lecehkan Difabel, Aksinya Terekam Kamera
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu
-
Denny Sumargo Umumkan Kasus Rudapaksa Gadis Disabilitas Masuk Pengadilan
-
7000 Peserta Taklukan Garmin Run Indonesia 2025: Dari Lari ke Gaya Hidup Berkelanjutan!
-
UMKM Penyandang Disabilitas Masih Kesulitan Raih Akses Pelatihan Hingga Modal
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
Terkini
-
Mending Beli iPhone 17 Pro Max atau iPhone 17?
-
1.735 Tim Siap Ramaikan AXIS Nation Up 2025, Juaranya Siapa?
-
POCO X8 Terdaftar di IMEI: Harga POCO X7 Makin Murah, Memori hingga 512 GB
-
HP Murah Moto G06 Power Masuk ke Pasar Asia: Baterai 7.000 mAh, Harga Sejutaan
-
Caplok EA Ratusan Triliun, Ini Sejumlah Alasan Mengapa Arab Saudi Tertarik Game
-
14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
-
5 Rekomendasi Tablet 2 Jutaan Terbaik untuk Harian: Lancar Buat Kerja, Gaming dan Nonton!
-
HP Murah Itel Tiru Desain Flagship: Dulu S25 Ultra, Kini A100C
-
Bagikan Tips Bajak Game Switch, Nintendo Tuntut Moderator Reddit Puluhan Miliar
-
27 Kode Redeem FF Hari Ini 7 Oktober 2025, Skin Scar Megalodon Alpha Siap Klaim