Suara.com - CEO SpaceX Elon Musk mengatakan, kecepatan layanan internet Starlink akan berlipat ganda pada 2021, setelah ratusan satelit Starlink dikirim ke orbit.
Saat ini, terdapat lebih dari 1.000 satelit Starlink di orbit rendah Bumi yang menyediakan jangkauan broadband untuk pengguna awal di Amerika Utara dan Inggris.
Elon Musk berencana membangun konstelasi hingga 40.000 satelit selama beberapa tahun ke depan.
Laju peluncuran Starlink meningkat karena SpaceX meningkatkan penggunaan kembali roket Falcon 9 dengan cepat.
Sebanyak empat peluncuran telah dilakukan pada 2021 setelah 14 peluncuran berhasil diselesaikan pada 2020.
Pada tingkat saat ini, 30 peluncuran dapat dilakukan sebelum akhir tahun.
Setiap peluncuran akan membawa 60 satelit tambahan ke jaringan Starlink dan menawarkan kecepatan data serta latensi yang lebih baik.
"Kecepatan akan berlipat ganda menjadi ~300Mb/s dan latensi akan turun menjadi ~20ms akhir tahun ini," cuit Musk, seperti dikutip dari Independent, Rabu (24/2/2021).
Elon Musk memperluas ambisi perusahaannya untuk meningkatkan cakupan global dan mengklaim bahwa siapa pun yang memiliki Starlink Kit akan dapat mengakses jaringan sebelum 2022.
Baca Juga: Banyak Orang Kaya Baru Gara-gara Bitcoin Tembus Rp 741 Juta
Miliarder itu mengatakan bahwa layanannya paling baik berada di area dengan kepadatan populasi rendah hingga sedang.
Starlink Kit dihargai 439 poundsterling atau sekitar Rp 8,7 juta dan dilengkapi dengan penerima satelit, router WiFi, catu daya, dan pemasangan tripod.
Pelanggan juga diharuskan membayar biaya langganan bulanan untuk menjaga konektivitas, seharga 89 poundsterling atau sekitar Rp 1,7 juta.
Layanan jaringan ini sempat mendapat kritik dari beberapa astronom, yang mengklaim bahwa rangkaian panjang satelit mengganggu pengamatan radio dan visual langit malam.
Sebuah laporan dari lokakarya Satellite Constellations 1 (Satcon1) pada Agustus tahun lalu mengklaim bahwa jaringan Starlink terbukti sangat berpengaruh bagi astronomi dan kemajuan ilmiah.
Sejak itu, SpaceX terus berdiskusi dengan observatorium dan organisasi astronomi untuk mencari cara meminimalkan dampak satelit Starlink.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
Terkini
-
7 Alternatif HP RAM 8 GB Baterai 6,000 mAh Dibawah Rp2 Juta Terbaik
-
7 Pilihan HP Memori 256 GB Murah, Penyimpanan Luas Kecepatan Ngebut Anti Lag
-
Bungie Ungkap Video Marathon, Game Siap Rilis Maret 2026
-
Redmi K90 Ultra Diprediksi Usung Baterai 10.000 mAh, Cikal Bakal POCO F Series?
-
5 Rekomendasi Tablet Murah RAM 8 GB yang Tidak Lemot untuk Multitasking
-
5 Game Offline untuk Perempuan di Android, Memasak hingga Desain Rumah
-
32 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 16 Desember: Klaim Glorious 112-115 dan 400 Rank Up
-
Film Call of Duty Dalam Pengembangan, Sutradara dan Penulis Papan Atas Ikut Terlibat
-
Tren Wall Friction di TikTok Bikin Benda Nempel di Dinding, Ini Faktanya
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking