Suara.com - Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) membuang 2,9 ton sampah baterai bekas pada Kamis (11/3/2021) ke orbit Bumi.
Sampah tersebut merupakan objek paling masif yang pernah dibuang.
Sampah luar angkasa tersebut diperkirakan akan jatuh ke Bumi dalam dua hingga empat tahun.
Dalam pembaruan yang ditulis NASA, sampah akan terbakar tanpa membahayakan Bumi di atmosfer dan jatuh ke laut.
Namun, beberapa astronom merasa khawatir dengan hal itu karena tidak sepenuhnya yakin sampah tersebut tidak berbahaya bagi Bumi.
"Menurut saya itu berbahaya. Tampaknya, sampah yang dibuang besar dan padat sehingga tidak mungkin untuk terbakar sepenuhnya," kata Phil Plait, astronom sekaligus penulis, dalam sebuah cuitan.
Astronom Jonathan McDowell, yang berbasis di Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics di Cambridge, juga merasa khawatir dengan hal tersebut dan membandingkannya dengan Tiangong-1 serta EP9.
Tiangong-1 adalah stasiun luar angkasa prototipe pertama China, yang menampung awak astronot pada tahun 2012 dan 2013.
Wahana seukuran bus sekolah itu akhirnya jatuh kembali ke Bumi di atas Samudra Pasifik selatan pada April 2018.
Baca Juga: NASA Deteksi Mikroba Tak Dikenal di Stasiun Luar Angkasa Internasional
Sementara EP9 adalah singkatan dari Exposed Pallet 9, benda yang baru-baru ini dibuang.
EP9 diangkut ke ISS tahun lalu dengan Japanese H-II Transfer Vehicle (HTV), sebagai bagian dari upaya untuk mengganti baterai nikel-hidrogen lama dengan lithium-ion yang baru.
Sebelumnya, baterai lama dimasukkan ke dalam HTV sekali pakai, yang membawa sampah baterai ke atmosfer Bumi untuk dihancurkan.
Tetapi, kegagalan peluncuran roket Soyuz pada Oktober 2018 yang membawa astronot NASA Nick Hague dan kosmonot Alexey Ovchinin mengganggu pola ini.
Hague dan Ovchinin akhirnya mendarat dengan selamat berkat sistem pembatalan peluncuran kapsul Soyuz.
Oleh karena itu, manajer ISS memutuskan untuk membuang palet berisi baterai.
Berita Terkait
-
Pertama Kalinya, NASA Panen Lobak yang Ditanam di Stasiun Luar Angkasa
-
Misi Berhasil! Cina Bawa Sampel Material Bulan ke Bumi
-
Badan Antariksa Eropa Akan Bawa Sampah Luar Angkasa Kembali ke Bumi
-
Ini yang Akan Terjadi jika Astronot Jatuh dari Stasiun Luar Angkasa
-
Terkuak, Bakteri Dapat Bertahan di Stasiun Luar Angkasa Selama 1 Tahun
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Telkomsel Pertajam Kepiawaian Generasi Muda Manfaatkan Teknologi AI lewat IndonesiaNEXT Summit 2025
-
55 Kode Redeem FF Terbaru 19 September 2025: Ada Skin Scar, XM8, dan Diamond
-
GoTo Kantongi Rp 4,65 Triliun Siap Ekspansi dan Dorong Pertumbuhan Ekosistem Digital
-
Peluncuran iPhone 17 Picu Penipuan Online di Seluruh Dunia
-
15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 September: Ribuan Gems dan Pemain 111 Menanti
-
AMD Ryzen AI 300 Series Otaki Laptop AI Tercanggih Hadir di Lenovo Yoga Pro dan IdeaPad!
-
EA FC 26 Sudah Bisa Dimainkan: Daftar Ikon Terungkap, Gameplay Tuai Pujian
-
Render Vivo V60 Lite 4G Beredar: Desain Mirip iPhone 17, Harga Lebih Murah
-
4 Rekomendasi iPhone Bekas Terbaik, Lengkap dengan Harganya di September 2025
-
Redmi 15C 5G Resmi, HP Murah Xiaomi dengan Kamera 50MP dan Baterai 6.000 mAh