Suara.com - Kepala Bidang Mitigasi Gempa bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengingatkan rentetan gempa tektonik di selatan Lombok-Sumbawa yang dipicu subduksi lempeng Eurasia perlu diwaspadai.
"Rentetan gempa selatan Lombok-Sumbawa ini menarik untuk dicermati mengingat segmen Megathrust Sumba termasuk relatif sepi terjadi gempa besar jika dibandingkan dengan Segmen Megathrust Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat," kata Daryono di Jakarta, Jumat.
Sejak Kamis (15/4) hingga Jumat (16/4) telah terjadi 6 kali gempa tektonik di zona Megathrust Sumba di selatan Lombok dan Sumbawa.
Gempa utama sekaligus sebagai gempa yang terjadi pertama kali memiliki magnitudo 5,5 terjadi pada Kamis pukul 17.36.22 WIB. Episenter gempa terletak pada koordinat 10,69 Lintang Selatan dan 116,94 Bujur Timur, tepatnya di laut pada jarak 216 km arah Selatan Kota Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, NTB pada kedalaman 44 km.
Gempa tersebut merupakan gempa dangkal yang dipicu oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di bidak kontak antarlempeng atau biasa kita kenal sebagai zona megathrust.
Guncangan gempa dirasakan di daerah Mataram,Lombok, dan Sumbawa Barat dalam skala intensitas III MMI. Meskipun kedalamannya dangkal tetapi tidak berpotensi tsunami karena magnitudonya yang relatif kecil untuk menjadi gempa berpotensi tsunami.
Hasil monitoring BMKG hingga Jumat 16 April 2021 pukul 10.42.05 WIB telah terjadi sebanyak 5 kali gempa susulan (aftershocks).
Gempa susulan paling besar terjadi pada Jumat pukul 10.42.05 WIB dengan magnitudo 5,4 dengan kedalaman 21 km. Gempa susulan ini dirasakan di Sumbawa dalam skala intensitas III MMI. Sementara di Mataram dan Denpasar dalam skala intensitas II MMI
Daryono menjelaskan, catatan BMKG menunjukkan bahwa gempa kuat yang dipicu oleh aktivitas zona subduksi selatan Lombok-Sumbawa tidak banyak, salah satunya adalah Gempa Bali yang merusak pada 21 Januari 1917.
Baca Juga: Update Gempa Malang, BPBD: Sejumlah 5.924 Rumah Rusak
Gempa yang berpusat di sebelah tenggara Pulau Bali ini berdampak guncangan sangat dahsyat skala intensitas VIII-IX MMI. Gempa ini populer disebut sebagai “gejer Bali” atau “Bali berguncang” karena gempa ini menelan korban jiwa sangat besar, sebanyak 1.500 orang meninggal, 64.000 rumah rusak, termasuk beberapa istana, 10.000 lumbung beras rusak, dan 2.431 Pura rusak, termasuk Pura Besakih juga mengalami kerusakan.
Menurut laporan Soloviev and Go (1974), guncangan gempa Bali 1917 telah memicu terjadinya tsunami yang teramati di pantai sebelah tenggara Pulau Bali, seperti Klungkung, dan Benoa. Tinggi run up tsunami yang terjadi mencapai dua meter.
"Terkait rentetan gempa selatan Lombok-Sumbawa yang saat ini sudah tercatat enam kali, tentu kita patut waspada. Harapan kita gempa ini aktivitasnya tidak terus berlanjut, tetapi segera meluruh dan berhenti aktivitasnya," ujar Daryono. [Antara]
Berita Terkait
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 25 November 2025: BMKG Peringatkan Hujan & Angin Kencang
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 24 November: Hujan di Sebagian Indonesia, Jabodetabek Berawan
-
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Blitar, BMKG Ungkap Penyebabnya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 20 November, BMKG: Waspada Hujan & Angin di Berbagai Wilayah Indonesia
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Huawei Mate X7 Debut dengan Kirin 9030 Pro, Sekuat Apa Chipset Flagship Terbarunya?
-
29 Kode Redeem FF 26 November 2025, ShopeePay Bagi-bagi Hadiah Secara Cuma-cuma
-
21 Kode Redeem FC Mobile 26 November 2025, Cara Dapat 10.000 Gems dan Pemain Glorious Eras Gratis
-
5 Rekomendasi Tablet Rp1 Jutaan RAM 8GB Cocok untuk Multitasking!
-
Oppo A6x 5G Siap Rilis, HP Murah Mirip iPhone Ini Bakal Masuk ke Indonesia?
-
Bocoran Fitur Vivo X300 FE dan OnePlus 15s, HP Compact Spek Tinggi
-
Rilis Maret 2026: Remake Assassins Creed Black Flag Hadirkan Upgrade Grafis dan Gameplay Modern
-
Permudah Pembuatan Iklan: Meta Tambahkan Fitur AI Baru, Makin Praktis!
-
58 Kode Redeem FF Terbaru 26 November: Raih Skin Digimon, Diamond, dan Bundle Keren
-
30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 November: Klaim Glorious 112-115 dan Reward Kejutan