Suara.com - Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan, metode boarding baru yang diperkenalkan maskapai untuk mengurangi penyebaran virus corona (Covid-19) pada penerbangan sebenarnya dapat meningkatkan risiko infeksi.
Beberapa operator, termasuk Delta, telah melakukan boarding back-to-front, di mana mereka yang duduk di belakang pesawat naik terlebih dahulu.
Sebuah makalah yang diterbitkan di Royal Society Open Science pada 28 April, mengklaim bahwa naik pesawat dari belakang ke depan dua kali lebih berisiko daripada membiarkan penumpang naik pesawat secara acak.
Risikonya berasal dari penumpang di baris yang sama yang berkumpul bersama sambil menyimpan tas mereka.
Ashok Srinivasan, seorang ilmuwan komputer di University West Florida, yang merupakan bagian dari tim di balik penelitian tersebut, mengatakan proses naik pesawat menyumbang sekitar 20-25 persen dari semua infeksi pada penerbangan.
Studi tersebut juga mengamati pergerakan penumpang di sekitar kabin dan proses penurunan pesawat.
Selain duduk di samping seseorang yang sudah terinfeksi, risiko terbesar penumpang terkena virus corona datang saat boarding.
Studi tersebut, yang menyimulasikan 16.000 kemungkinan pergerakan penumpang untuk mencapai temuannya, menghasilkan skenario risiko terendah.
“Yang terbaik adalah naik pesawat secara acak - hanya satu zona,” kata Srinivasan kepada The Scientist dilansir laman Independent, Kamis (29/4/2021).
Baca Juga: Terungkap! Virus Corona Kuno Pernah Melanda Asia Timur 25 Ribu Tahun Lalu
“Dan di antara variasi itu, tentu saja, jika Anda membiarkan kursi tengah kosong, itu jauh lebih baik.
“Dan jika Anda tidak mengizinkan penyimpanan bagasi, itu jauh lebih baik. Jika Anda duduk di samping jendela sebelum lorong, itu jauh lebih baik. Ini bagus untuk semua proses boarding," jelasnya.
Menurut penelitian tersebut, atas saran dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), maskapai penerbangan di AS telah mengubah prosedur boarding mereka selama pandemi dengan cara yang tanpa disadari "meningkatkan risiko".
"Naik dari belakang ke depan jauh lebih buruk daripada prosedur acak," kata Srinivasan.
Meskipun ia mengatakan bahwa risiko penularan di pesawat lebih rendah dari yang diperkirakan kebanyakan orang, ia menambahkan bahwa tidak serendah yang dilakukan oleh industri penerbangan.
“Ada masalah besar di sini, yaitu tidak ada pelacakan kontak yang baik yang dilakukan pada orang yang benar-benar terbang di udara. Jadi, kami benar-benar tidak memiliki informasi yang baik tentang apa yang sebenarnya terjadi," ujarnya.
Berita Terkait
-
Terungkap! Ini Jumlah Total T-rex yang Pernah Hidup di Bumi
-
Viral Penumpang Ngamuk ke Pramugara Pesawat: Yang Gaji Kau Penumpang
-
Puluhan Calon Penumpang Pesawat Positif Covid-19 dalam Tes GeNose
-
Tidak Ada Pembatasan Penumpang di Pesawat, Ini Penjelasan Kemenhub
-
Terungkap! Air di Atmosfer Mars Bocor ke Luar Angkasa
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
4 Rekomendasi iPhone Bekas Terbaik, Lengkap dengan Harganya di September 2025
-
Redmi 15C 5G Resmi, HP Murah Xiaomi dengan Kamera 50MP dan Baterai 6.000 mAh
-
Samsung Galaxy A17 4G Masuk Indonesia, HP Rp 2 Jutaan dengan Kamera 50MP
-
Meta Ray-Ban Display: Kacamata Pintar Calon Pengganti Smartphone, Cukup Kontrol dari Tangan
-
Ray-Ban Meta 2 Resmi Dirilis, Kacamata Pintar Bisa Rekam Video 3K
-
Oppo Siapkan ColorOS 16, Kapan Tanggal Rilis Resminya?
-
53 Kode Redeem FF Hari Ini 18 September 2025, Klaim Evo Gun hingga Skin Scar Megalodon
-
Redmi K90 Kantongi Sertifikasi Anyar, Ungkap Teknologi Pengisian Daya Ini
-
Deretan iPhone Paling Worth It di September 2025: Harga Terjangkau, iOS Mumpuni
-
14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 18 September 2025, Klaim Gems hingga Pemain OVR 111