Suara.com - Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat berencana membuat "augmented human" untuk mempertahankan strategi militer.
Dr Joel Mozer, Kepala ilmuwan Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat mengatakan bahwa augmentasi manusia adalah sebuah "keharusan".
"Pada abad terakhir, peradaban Barat berubah dari masyarakat berbasis industri menjadi masyarakat berbasis informasi," kata Dr Joel Mozer, dalam acara di Airforce Research Laboratory.
Menurutnya, kita kini berada di ambang zaman baru, yaitu human augmentation.
Dr Mozer mengatakan bahwa akan ada kemajuan yang tak terbayangkan di berbagai bidang, termasuk kecerdasan buatan, yang akan membuat militer mampu menyusun strategi yang tidak bisa dilakukan oleh manusia biasa.
"Pada akhirnya, program 'otonom' akan memberi tahu komandan secara real time," tambah Dr Mozer, dikutip dari Independent, Senin (3/5/2021).
Komandan dan pengambil keputusan akan memiliki banyak agen otonom yang masing-masing dapat mengontrol pengintaian, pengendalian tembakan, atau serangan.
Augmentasi manusia pada akhirnya juga dapat berkembang menjadi teknologi lain, termasuk augmented reality dan virtual reality, serta simulasi saraf untuk mensimulasikan sensasi fisik dengan lebih baik.
Amerika Serikat dan Inggris sebelumnya juga telah meramalkan bahwa peperangan di masa depan akan dilakukan oleh hibrida antara aktivitas robot dan manusia.
Baca Juga: Mirip The Avangers, Angkatan Luar Angkasa AS Disebut Guardians
Dalam kasus augmentasi manusia, para ahli juga kemungkinan dapat melakukan pengeditan gen, prostesis fisik dan kognitif, hingga peningkatan farmasi yang dapat menawarkan perluasan batas kinerja manusia.
Penerapan teknologi tersebut dan integrasi manusia dan mesin di medan perang menghadirkan peluang untuk meningkatkan kemampuan militer.
Berita Terkait
-
Mirip The Avangers, Angkatan Luar Angkasa AS Disebut Guardians
-
Angkatan Luar Angkasa AS Akan Bangun Pangkalan Militer Pertama di Bulan
-
Trump Ungkap Bendera Resmi Angkatan Luar Angkasa Amerika
-
Logo Pasukan Antariksa AS Dicibir Mirip Star Trek
-
Mirip Star Trek, Logo Baru Pasukan Luar Angkasa AS Tuai Kritikan
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Komdigi Mau Transaksi HP Second Bisa Balik Nama, Mirip Jual Beli Motor
-
HP Murah Huawei Nova 14i Resmi Debut: Layar Hampir 7 Inci dan Baterai 7.000 mAh
-
Biznet Gio Kenalkan Layanan AI Murah, Bayarannya Cuma per Jam
-
Claude AI Apakah Gratis? Simak Fitur dan Cara Menggunakannya
-
Vivo X300 Lolos Sertifikasi di Indonesia, Usung Chipset Flagship Terbaru
-
Izin Dibekukan Komdigi Buntut Tak Kasih Data, TikTok: Kami Komitmen Lindungi Privasi
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Desain Bangunan Disorot, Kabar Bau Anyir Picu Kesedihan Netizen
-
Lenovo Legion Pro 5i & 5i: Duel Laptop Gaming Premium, Harga Mulai Rp 24 Jutaan
-
Pakai Snapdragon 8 Elite Gen 5, iQOO 15 Lolos Sertifikasi di Indonesia dan Malaysia
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025