Suara.com - Percepatan digital terjadi di seluruh dunia, termasuk Indonesia, akibat pandemi Covid-19 karena masyarakat lebih banyak mengandalkan teknologi dan internet.
Momen ini dimanfaatkan para pelaku kejahatan siber untuk terus mencari peluang.
Semakin banyak pengguna menjelalah online, maka semakin besar kesempatan untuk melakukan upaya berbahaya.
Laporan terbaru Kaspersky untuk kuartal pertama 2021, menunjukkan bahwa sebanyak 25,7 persen pengguna komputer di Indonesia hampir terkena serangan berbasis web.
Selain itu, lebih dari sepertiga atau 38,3 persen pengguna di Indonesia menjadi target ancaman lokal.
Secara terperinci, pada Januari-Maret 2021, Kaspersky mendeteksi dan telah memblokir sebanyak 9,7 juta ancaman siber berbeda, yang ditularkan melalui internet pada komputer pengguna KSN (Kaspersky Securiry Network) di Indonesia.
Secara keseluruhan, 25,8 persen pengguna menjadi sasaran ancaman yang ditransmisikan melalui web selama periode tersebut.
Ini menempatkan Indonesia di posisi ke-56 dunia dalam kategori bahaya yang muncul saat berselancar.
Angka tersebut juga meningkat sebanyak 20 persen jika dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu di Indonesia.
Baca Juga: 3 Aplikasi Populer Digunakan Milenial di Indonesia
Terdapat dua metode yang paling umum digunakan untuk ancaman web. Pertama, memanfaatkan kerentanan di browser dan pluginnya.
Kedua, menggunakan metode yang paling sederhana yaitu rekayasa sosial, di mana pengguna dapat mengunduh file berbahaya ke komputer.
Meskipun terjadi peningkatan ancaman web, tetapi Kaspersky menilai adanya penurunan ancaman lokal di Indonesia.
Data telah mendeteksi sebanyak 23,6 juta insiden lokal di komputer pengguna KSN di Indonesia.
Dengan kata lain, 27,7 persen pengguna di Indonesia hampir terinfeksi oleh ancaman lokal selama kuartal pertama 2021.
Walaupun itu angka yang tinggi, tetapi terjadi penurunan 18 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Berita Terkait
-
Penting! Tips dari Kominfo Agar Perempuan Terhindar dari Kejahatan Siber
-
Cara Menghindari Tag atau Tanda Video Porno di Facebook
-
Baru Dua Bulan, 12 Jutaan Serangan Siber Menargetkan Pekerja di Indonesia
-
Sebelum Dapat Bansos Covid-19 AS, Dua Pemuda Ini Bikin 14 Situs Palsu
-
Selidiki Kasus Kejahatan Siber, Houston Rockets Gandeng FBI
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
Terkini
-
Pesaing iPhone Air, Huawei Mate 70 Air Diluncurkan, Baterai 6.500 mAh dan Layar 7 Inci
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 HP Kamera Terbaik Rp3 Jutaan, Cocok untuk Modal Awal Jadi Kreator Konten
-
Apa Penyebab Bobibos Punya RON Tinggi? BBM Lokal Diklaim Ramah lingkungan
-
Samsung Galaxy S26 Ultra Terungkap! Fitur Baru Canggih, Tapi Minim Inovasi Kamera
-
Daftar Lengkap Perangkat Xiaomi, Redmi, dan POCO yang Dapat Update 6 Tahun
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
HP Baterai 7000 mAh Tahan Berapa Lama? Berikut Rekomendasi Terbaiknya
-
Cedera Ekor Hadrosaurus Ungkap Cara Bedakan Dinosaurus Jantan dan Betina
-
XLSMART Perkuat Jaringan di Bengkulu, Dorong Akses Digital Cepat Hingga ke Pelosok Daerah