Suara.com - Krisis chip yang sedang melanda industri di dunia akan membawa masalah baru, yakni menjadi peluang bagi para oknum untuk mengedarkan komponen palsu.
Hal ini diungkap oleh Diganta Das, peneliti elektronik palsu di Center for Advanced Life Cycle Engineer (CALCE).
Menurutnya, krisis chip global dapat mendorong perusahaan untuk mendapatkan komponen sesuai banyaknya permintaan.
"Jika minggu depan anda memerlukan 5.000 suku cadang dan bisnis akan terancam, anda akan berada dalam situasi pembelian darurat dan anda akan lengah," kata Das, dikutip dari ZDnet, Selasa (15/6/2021).
Dia menambahkan, para pelaku usaha tidak akan mematuhi aturan untuk memverifikasi vendor atau melalui proses pengujian.
"Ini kemungkinan akan menjadi masalah besar," tegasnya.
Dalam penelitiannya, Das rutin memeriksa data terkait laporan palsu untuk komponen chip.
Meskipun laporan belum terlalu banyak, ia yakin bahwa laporan atas komponen palsu akan mulai bertambah selama enam bulan ke depan karena perusahaan mulai sadar komponennya dijual secara ilegal.
Komponen palsu yang beredar di pasaran ini diprediksi akan terjadi bagi industri kecil, khususnya untuk sektor pertahanan, perawatan kesehatan, atau otomotif.
Baca Juga: Duh! Lonjakan Covid-19 di Asia, Disebut Perburuk Krisis Chip Global
Hal ini terjadi karena perusahaan kecil tersebut akan menggunakan jasa distributor pihak ketiga.
Itu berarti, mereka akan membeli komponen dari pihak di luar produsen chip asli.
Terlebih, berurusan dengan distributor independen berpeluang menjual barang kembali secara terbuka di online.
Artinya, suku cadang asli dapat berpindah tangan beberapa kali yang menyebabkan sulitnya untuk melacak dari mana asal komponen tersebut.
Belum lagi produksi chip semikonduktor memerlukan pengujian yang memakan waktu cukup lama.
Biasanya, perusahaan mengetes komponen suku cadang yang diterima dalam waktu satu sampai dua minggu untuk memastikan barangnya aman diedarkan.
Berita Terkait
-
Chip Semikonduktor Makin Seret, Korea Selatan Imbau Produsen Asing
-
Cara Penukaran Kartu ATM Debit BRI, Mandiri, BNI, dan BCA dan Tenggat Waktu
-
Peringatan! Kelangkaan Chip Terus Berlanjut hingga 2022
-
Duh! Krisis Chip Global Makin Parah, Apple Terancam Rugi Rp 57,5 Triliun
-
Batas Waktu Ganti Kartu Debit Bank Mandiri Terbaru Berbasis Chip
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
Terkini
-
7 Pilihan HP Memori 256 GB Murah, Penyimpanan Luas Kecepatan Ngebut Anti Lag
-
Bungie Ungkap Video Marathon, Game Siap Rilis Maret 2026
-
Redmi K90 Ultra Diprediksi Usung Baterai 10.000 mAh, Cikal Bakal POCO F Series?
-
5 Rekomendasi Tablet Murah RAM 8 GB yang Tidak Lemot untuk Multitasking
-
5 Game Offline untuk Perempuan di Android, Memasak hingga Desain Rumah
-
32 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 16 Desember: Klaim Glorious 112-115 dan 400 Rank Up
-
Film Call of Duty Dalam Pengembangan, Sutradara dan Penulis Papan Atas Ikut Terlibat
-
Tren Wall Friction di TikTok Bikin Benda Nempel di Dinding, Ini Faktanya
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
55 Kode Redeem FF Terbaru 16 Desember: Rain Bundle Winterland, Skin Scar, dan Diamond Gratis