Suara.com - Bau misterius dari bahan kimia yang tidak stabil di langit Venus, mungkin bukan tanda kehidupan, melainkan hasil dari letusan gunung berapi yang eksplosif.
Tahun lalu, para ilmuwan melaporkan mendeteksi tanda-tanda molekul fosfin di awan batu kedua dari Matahari.
Bahan kimia, yang terdiri dari satu atom fosfor dan tiga atom hidrogen, akan terurai dengan cepat di atmosfer yang kaya oksigen, seperti di Bumi dan Venus.
Di Bumi, fosfin dibuat di pabrik dan ditemukan di dekat jenis mikroba tertentu.
Para peneliti menyebut ada kemungkinan fosfin di Venus merupakan petunjuk kehidupan di dunia neraka itu dalam hipotesis yang masih diperdebatkan.
Satu kubu oposisi mempertanyakan apakah fosfin benar-benar terlihat atau tidak, sementara kubu lain memperdebatkan apakah kehidupan adalah satu-satunya kemungkinan asal fosfin di Venus.
Sekarang, sepasang ilmuwan planet menyarankan letusan gunung berapi eksplosif juga bisa memuntahkan fosfin ke atmosfer Venus.
"Kita mungkin menyaksikan vulkanisme aktif di Venus," kata penulis utama studi Ngoc Truong, seorang ilmuwan planet di Cornell University di Ithaca, New York, dilansir laman Space.com, Rabu (14/7/2021).
Untuk melihat apakah mungkin ada penjelasan nonbiologis untuk fosfin di langit Venus, para peneliti menganalisis data laboratorium tentang kimia fosfor serta perhitungan aktivitas vulkanik dan atmosfer.
Baca Juga: Gunung Berapi Taal Filipina Meletus, Muntahkan Gas Beracun Paksa Ribuan Orang Mengungsi
Para ilmuwan menemukan bahwa vulkanisme di Venus berpotensi membawa sejumlah kecil senyawa yang mengandung fosfor, dikenal sebagai fosfida dari dalam lapisan mantel planet ke permukaan.
Letusan gunung berapi yang eksplosif kemudian dapat memuntahkan fosfida ini, dalam bentuk debu vulkanik, ke atmosfer.
Bahan kimia tersebut dapat bereaksi dengan asam sulfat untuk membentuk fosfin.
Agar fosfida mencapai ketinggian yang diperlukan untuk deteksi fosfin yang dilaporkan sebelumnya, para peneliti memprediksi ledakan Venus pada skala yang sebanding dengan letusan Krakatau pada 1883.
Bencana itu adalah salah satu peristiwa vulkanik paling mematikan dan paling merusak dalam sejarah yang tercatat di Bumi.
Menghancurkan lebih dari 70 persen pulau Krakatau di Indonesia dan kepulauan sekitarnya.
Berita Terkait
-
Potensi Ditemukan Kehidupan di Jupiter Lebih Tinggi Dibandingkan Venus
-
Venus Semakin Mirip Bumi, Bisa Dihuni?
-
Polri Bakal Awasi Peredaran Bahan Kimia Tertentu yang Berpotensi jadi Peledak
-
NASA Akan Luncurkan 2 Misi Baru ke Venus
-
Ngeri! Gunung Nyiragongo di Kongo Meletus, Lahar Mengalir ke Jalanan Kota
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
5 HP RAM 16 GB Rp2 Jutaan, Murah tapi Spek Gahar Kecepatan Super
-
Motorola Edge 70 Tersedia di Pasar Asia: Bodi Tipis 6 mm, Harga Lebih Murah
-
Mengatasi Tampilan Terlalu Besar: Panduan Mengecilkan Ukuran di Komputer
-
Deretan Karakter Game di Film Street Fighter 2026: Ada 'Blanka' Jason Momoa
-
51 Kode Redeem FF Terbaru 15 Desember 2025, Klaim Dream Dive Animation Gratis
-
Spesifikasi Oppo Reno 15c: Resmi dengan Snapdragon 7 Gen 4, Harga Lebih Miring
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 15 Desember 2025, Klaim Desailly OVR 105 Gratis
-
8 Tablet Murah Terbaik untuk Kerja Desember 2025, Mulai Rp1 Jutaan!
-
Bye-Bye Wi-Fi! 5 Tablet RAM 8GB Terbaik Dilengkapi dengan SIM Card, Kecepatan Ngebut!
-
Baru Rilis, Game Where Winds Meet Sudah Tembus 15 Juta Pemain