Imran Ahmed selaku pendiri dan CEO CCDH menggambarkan Facebook sebagai raksasa misinformasi Covid-19, sementara Google selalu lolos.
Padahal, mereka juga bertanggung jawab atas konten yang ada di YouTube.
Juru bicara YouTube, Elena Hernandez mengatakan, sejak Maret tahun lalu pihaknya telah menghapus lebih dari 900.000 video berisi misinformasi Covid-19.
Mereka juga menangguhkan channel YouTube yang diidentifikasi dalam laporan CCDH.
Ia menambahkan, kebijakan perusahaan didasarkan pada konten video, bukan dari si pembuat konten.
"Jika ada channel lain yang disebutkan dalam laporan tersebut karena melanggar kebijakan kami, kami akan mengambil tindakan, termasuk pemblokiran permanen," katanya.
Lebih lanjut, YouTube juga berencana akan menambahkan informasi kesehatan yang lebih kredibel dan tab khusus yang dapat diklik penggunanya.
Terkait Facebook, pejabat Gedung Putih itu juga mengungkap empat masalah yang disorot pemerintah dan meminta mereka untuk memberikan data spesifik. Namun, Facebook enggan mematuhinya.
Adapun data spesifik yang dimaksud, seperti berapa banyak kesalahan informasi vaksin Covid-19 yang ada di platform, siapa saja yang melihat klaim tidak akurat.
Baca Juga: Paparkan Visi, Zuckerberg Ungkap Gambaran Facebook di Masa Depan
Kemudian apa yang dilakukan perusahaan untuk menjangkau mereka, hingga bagaimana Facebook mengetahui bahwa upayanya berhasil.
Juru Bicara Facebook mengklaim perusahaan telah menghapus lebih dari 18 juta misinformasi Covid-19 sejak awal pandemi.
Ia juga mengaku keraguan terhadap vaksin telah menurun hingga 50 persen sejak Januari dan berefek pada penerimaan vaksin yang melonjak.
Sebagai tanggapan dari tuduhan Biden, Facebook dalam blognya menulis bahwa pemerintah AS tidak asal tuduh. Namun pejabat Gedung Putih menilai unggahan blog tidak memiliki metrik keberhasilan.
"Kekhawatiran pemerintahan Biden adalah bahwa Facebook berbohong pada kami atau tidak menganggapnya serius dan tidak ada analisis mendalam terkait apa yang terjadi di platform mereka. Itu membuat setiap solusi yang mereka miliki mesti dipertanyakan," jelasnya.
Tag
Berita Terkait
-
BLACKPINK Jadi Channel Grup dengan Jumlah Penonton Tertinggi di Youtube!
-
Awas, Ada Bahaya Mengintai Anak yang Belajar Gunakan Youtube dan Media Sosial
-
Mengawal Konten Media Sosial
-
Cara menggunakan Youtube Shorts yang Baru Meluncur di Indonesia
-
Pengakuan Eks Anggota DPRD Awaluddin Rao Matanya Ditusuk di Pos PPKM, Cek Fakta Sebenarnya
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
HP Murah HMD Vibe 2 Siap Debut: Desain Mirip iPhone, Harga Diprediksi Sejutaan
-
Xiaomi Home Screen 11 Muncul di Toko Online, Pusat Kontrol Lebih Premium
-
Honor Win Segera Rilis: Usung Baterai 10.000 mAh, Skor AnTuTu 4,4 Juta Poin
-
10 Prompt Gemini AI Edit Foto Bersama Ibu, Siap Pakai untuk Rayakan Hari Ibu Besok
-
5 Smartwatch GPS dengan Baterai Tahan Lama, Aman Dipakai setiap Hari
-
6 HP Snapdragon 256 GB Termurah Mulai Rp2 Jutaan, Cocok untuk Gaming Ringan
-
5 Rekomendasi Tablet dengan SIM Card untuk Hadiah Natal Anak
-
5 HP Snapdragon RAM 8 GB untuk Multitasking Lancar Harga Rp2 Jutaan
-
5 HP RAM 12 GB di Bawah 2 Juta Terbaik 2025; Waspada Harga Naik, RAM Langka
-
55 Kode Redeem FF Terbaru 21 Desember 2025, Ada Skin Winterland dan Diamond Gratis dari ShopeePay