Suara.com - Microsoft telah melaporkan pendapatan resmi perusahaan untuk kuartal terakhir yang berakhir pada 30 Juni 2021 (kuartal keempat tahun fiskal). Lebih tinggi dari perkiraan analis, pendapatan Microsoft naik 21 persen dibandingkan tahun fiskal sebelumnya.
Pendapatan keseluruhan mencapai 46,2 miliar dolar AS (Rp 669 triliun) di mana laba bersih mencapai 16,5 miliar dolar AS (Rp 239 triliun).
Menurut perusahaan penyedia data pasar finansial global, Refinitiv, pencapaian dari Microsoft melebihi perkiraan dari analis.
Saat itu analis memperkirakan bahwa pendapatan perusahaan mencapai 44,24 miliar dolar AS (Rp 640,1 triliun). Laba bersih yang sebesar 16,5 miliar dolar AS juga merupakan peningkatan 47 persen dibandingkan periode sebelumnya.
Petinggi Microsoft menjelaskan bahwa naiknya pendapatan perusahaan karena mereka "mengeksekusi dengan baik" kebutuhan pelanggan.
Selain itu, inovasi teknologi juga berpengaruh terhadap perluasan bisnis mereka. Microsoft berharap untuk meningkatkan pendapatan OEM Windows dengan perilisan komersial Windows 11 pada kuartal terakhir mendatang.
"Hasil ini menunjukkan bahwa ketika kami mengeksekusi dengan baik serta memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cara berbeda di pasar yang besar dan berkembang, kami menghasilkan pertumbuhan, seperti pada cloud komersial kami, dan dalam franchise baru termasuk game, keamanan, serta LinkedIn," kata CEO Microsoft Satya Nadella melalui laman resmi perusahaan.
Dikutip dari GSMArena, pada Microsoft Office, pendapatan produk konsumen naik 19 persen sementara Business Suite meningkat 20 persen. Microsoft telah melaporkan bahwa mereka meraih 51,9 juta pelanggan Microsoft 365 untuk kuartal tahun ini, yang berarti peningkatan sebanyak 22 persen.
Selain itu, pendapatan Cloud naik 34 persen, Azure tumbuh 51 persen, dan pendapatan layanan cloud Microsoft naik 53 persen.
Baca Juga: Semangat Aliansi, Nissan Bagikan Pendapatan kepada Renault
Microsoft juga mencatat bahwa penjualan perangkat keras Surface sangat kuat selama kuartal yang sama tahun lalu karena adanya pandemi.
Meski begitu, pendapatan perusahaan dari perangkat keras Surface telah turun 20 persen karena kekurangan chipset. Perusahaan berharap bahwa penjualan komersial Windows 11 dapat meningkatkan pendapatan perusahaan di akhir tahun mendatang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
HP Murah Oppo Misterius Lolos Sertifikasi, Usung Baterai 7.000 mAh
-
5 Smartwatch Anti Air yang Bisa Dipakai Berenang, Aman hingga Kedalaman 50 Meter
-
7 HP Murah Rp 900 Ribuan Terbaik November 2025: Cocok Buat Orangtua, UI Ringan
-
Acer Luncurkan Predator Triton 14 AI, Laptop Gaming Paling Tipis Bertenaga AI
-
7 Rekomendasi Tablet dengan Stylus Pen Murah Cocok untuk Guru
-
Resident Evil Requiem Rilis 2026, Begini Bocoran Campaign dan Gameplay-nya
-
XLSMART Sukses Terapkan Zero Waste di AXIS Nation Cup 2025
-
4 Smartwatch Xiaomi yang Layak Dibeli 2025, Budget Mulai Rp300 Ribuan Aman
-
Update Xiaomi HyperOS November 2025: Atasi Bug dan Perbaikan HP Mati Mendadak
-
Nubia V80 Max Lolos Sertifikasi di Indonesia, Desain Mirip iPhone Lagi?