Suara.com - Para ilmuwan di Amerika Serikat menemukan bahwa varian Covid-19 Lambda terbaru yang menginfeksi sebagian penduduk di Amerika Selatan, dapat menetralkan vaksin yang ada saat ini.
Dalam laporan 28 Juli yang muncul di bioRxiv, para peneliti di Jepang menemukan bahwa varian C.37 yang dijuluki Lambda, terbukti sama ganasnya dengan varian Delta karena mutasi serupa yang membuatnya mudah menular.
Dilansir dari New York Post, Jumat (13/8/2021), strain varian tersebut telah ditemukan di 26 negara, termasuk wabah besar di Chili, Peru, Argentina, dan Ekuador.
"Tingkat vaksinasi di Chili relatif tinggi, tetapi lonjakan besar kasus Covid-19 yang terjadi di sana pada musim semi 2021 menunjukkan bahwa varian Lambda kebal dengan antivirus yang dihasilkan oleh vaksin," tulis para ilmuwan.
Varian Lambda diperkirakan muncul di Amerika Selatan antara November dan Desember 2020.
Sejak itu, varian tersebut muncul di negara-negara di seluruh Eropa, Amerika Utara, dan beberapa kasus yang lebih terisolasi di Asia.
Proporsi kasus Covid-19 yang diakibatkan varian Lambda di Amerika Serikat rendah, hanya sepersepuluh dari 1 persen bagian.
Dibandingkan dengan varian Delta yang sejauh ini telah menginfeksi sekitar 77.692 orang Amerika.
Varian Lambda sejauh ini telah diberi label sebagai "varian yang menarik" oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baca Juga: Swiss Sentil China karena Pakai Ilmuwan Palsu untuk Hadang Berita Covid-19
Dibandingkan dengan strain Alpha, Beta, Gamma, dan Delta, di mana semuanya telah menjadi "varian perhatian".
Di sisi lain, petugas medis menghimbau setiap orang untuk mendapatkan vaksinasi lengkap agar mengurangi keparahan penyakit jika terinfeksi Covid-19 varian apa pun.
Penelitian menunjukkan vaksin efektif dalam mengurangi risiko kematian akibat Covid-19 dan mungkin vaksinasi tambahan lebih baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
FDA saat ini tengah mempertimbangkan untuk pemberian dosis vaksin ketiga kepada orang-orang yang memiliki gangguan kekebalan.
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Hewan Zaman Es Terbaik, Berumur 28 Ribu Tahun
-
Ilmuwan Ungkap Kemungkinan Munculnya Mutasi Covid-19 Mematikan pada Hewan
-
Makam Kuno Hewan Berusia 9 Juta Tahun Ditemukan, Terungkap Kisah Miris
-
NASA Curiga Ada Air Tersembunyi di Bayangan Bulan
-
Ilmuwan Sebut Tuduhan asal Covid dari Kebocoran Laboratorium Bersifat Politis
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
46 Kode Redeem FF Terbaru 23 September 2025, Klaim Gratis Scar Megalodon Alpha dan Skin Langka
-
Realme 15 5G Dipastikan Masuk Indonesia, Intip Spesifikasinya
-
Rincian Event PUBG Mobile x G-Dragon, Dari Skin hingga Senjata Baru
-
Redmi 15 Hadir ke Indonesia, HP Murah Xiaomi Punya Baterai 7.000 mAh
-
Oppo Find X9 Series Siap Debut: Usung Chip Anyar dan Sensor Samsung 200 MP
-
8 Prompt Gemini AI Foto ala Aktris Cantik Bollywood: Lengkap Kain Sari dan Efek Studio
-
Biodata dan Perjalanan Karier Windah Basudara: Dari Masa Sulit hingga Jadi Bintang Gaming Indonesia
-
5 Prompt Gemini AI Bikin Foto ala Cover Majalah yang Viral Bak Model Top
-
Bukan Gen Z, Generasi Milenial Indonesia Paling Sering Gunakan Pinjol
-
MediaTek Dimensity 9500 Meluncur: Jadi Chip Anyar pada Oppo Find X9 dan Vivo X300