Suara.com - Masyarakat umum bisa ikut memantau dan mengevaluasi seberapa efektif dampak dari kebijakan pemerintah terhadap mobilitas di lingkungan sekitar melalui Laporan Mobilitas Masyarakat (Community Mobility Report) dari Google. Laporan ini bersifat untuk publik dan gratis.
"Kami membuat laporan ini karena melihat masih banyaknya negara yang bertarung melawan COVID-19, strategi kesehatan publik terus menjadi fokus untuk mengurangi penyebaran virus seperti social distancing, lockdown, dan lainnya," kata Product Manager dari Tim Public and Enviromental Health di Google Health Tomer Shekel dalam temu media secara daring, Kamis (26/8/2021).
"Tak hanya untuk masyarakat, ini juga ditujukan untuk para pengambil kebijakan yang ingin mengetahui dampak pandemi dan kebijakan mereka; seperti misalnya apakah lockdown efektif, evaluasi kebijakan mana yang lebih efektif, bagaimana pengurangan mobilitas memiliki dampak signifikan akan health benefit, dan lainnya," ujar Shekel menambahkan.
Lebih lanjut, Shekel mengatakan laporan ini juga diharapkan mampu memberikan gambaran secara lokal (local insights) akan dampak dari kebijakan terhadap mobilitas masyarakat. Laporan ini kini tersedia di 135 negara termasuk detail lanjutan hingga negara bagian, provinsi, distrik, dan lainnya.
"Dan untuk menilai apakah kebijakan itu sukses menurunkan mobilitas dan memberikan dampak pada fasilitas kesehatan dan kesehatan publik, itu tergantung dengan definisinya. Misalnya, ada penurunan (mobilitas) 60 persen, apakah itu berhasil atau tidak, itu tergantung penafsiran ataupun misalnya target dari pemerintah daerah setempat" kata Shekel.
"Lalu misalnya, apakah penurunan ini juga berdampak pada tingkat penularan, atau apakah lockdown memiliki dampak signifikan, ini juga harus disertakan data dari laporan lain seperti COVID-19 news report juga. Tergantung komparasinya dari data per data," imbuhnya.
Laporan Mobilitas Masyarakat sendiri pada dasarnya menunjukkan tren pergerakan menurut wilayah, di berbagai kategori tempat. Untuk setiap kategori di suatu wilayah, laporan menunjukkan perubahan dalam dua cara yang berbeda.
Pertama adalah jumlah utama yang membandingkan mobilitas antara tanggal laporan dan hari dasar pengukuran. Dihitung untuk tanggal laporan (kecuali terdapat kesenjangan) dan dilaporkan sebagai persentase positif atau negatif.
Selanjutnya adalah grafik tren yang menampilkan perubahan persentase dalam enam minggu sebelum tanggal laporan. Ditampilkan sebagai grafik.
Baca Juga: Kasus COVID-19 DKI Melandai, Anies: Ada Risiko Naik Lagi Bila Mobilitas Kembali Tinggi
"Laporan ini memetakan berbagai tren pergerakan dari waktu ke waktu berdasarkan geografis, di berbagai kategori tempat yang relevan seperti ritel dan rekreasi, toko bahan makanan dan apotek, taman, pusat transportasi umum, tempat kerja, dan area permukiman," ujar Shekel.
Sementara itu, pengguna bisa mengakses Laporan Mobilitas Masyarakat hanya dengan menuliskan keyword "Laporan Mobilitas Masyarakat" di tab pencarian Google, dan Anda dapat mengunduh laporan dalam format PDF baik untuk membaca laporan secara global maupun negara/wilayah.
Mengutip dari laman resmi Google, laporan ini akan tersedia dalam waktu terbatas, selama masih memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang berwenang di bidang kesehatan masyarakat untuk menghentikan penyebaran COVID-19. [Antara]
Berita Terkait
-
10 Film Paling Banyak Dicari di Google Indonesia 2025
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Kejagung Ungkap Alasan Memanggil PT Google Indonesia dalam Perkara Nadiem Makarim
-
Jejak Korupsi Chromebook Sampai ke Raksasa Teknologi: Petinggi Google dan HP Diperiksa Kejagung
-
2 Petinggi Google Indonesia Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Chromebook yang Menyeret Nadiem Makarim
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
61 Kode Redeem FF Terbaru 30 Desember: Raih Emote 2026, Bubble Trouble, dan Evo Cobra
-
Fitur Utama Infinix Note Edge Terungkap, HP Murah Ini Siap Masuk ke Indonesia
-
Anak Usaha ITSEC - Mitra Kemenhan, Beri Pelatihan Siber dan AI Bernilai Rp1 Triliun
-
Xiaomi 17 Ultra Segera Go Global, Jadwal Peluncurannya Tinggal Hitungan Bulan
-
Pesaing Xiaomi 17 Ultra, Vivo X300 Ultra Lolos Sertifikasi dengan Kamera Premium
-
49 Kode Redeem FF Terbaru 29 Desember 2025, Ada Arrival Animation Stay Frosty dan 70 Diamond Gratis
-
HP 2 Jutaan Ke Bawah Terbaik untuk Gaming Harian dan Multitasking di 2025
-
23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 Desember 2025, Ada Paket Hadiah Natal Pemain 106-112 dan Gems
-
5 Laptop Murah untuk Anak SMP: Spek RAM 8GB, Bobot Ringan, Kualitas Awet
-
4 Tablet Infinix RAM 8 GB Mulai Rp2 Jutaan, Terbaik untuk Pekerja dan Profesional