Suara.com - Badan Antariksa Eropa (ESA) akan membuat penjelajah Mars baru yang disebut Rosalind Franklin dengan sistem pengebor yang kuat.
ESA telah berhasil menguji sistem pengeboran tersebut yang diharapkan dapat menggali jauh lebih dalam di Planet Merah.
Penjelajah Rosalind Franklin akan melakukan perjalanan ke Mars dalam misi ExoMars 2022. Robot itu memiliki kembaran yang ditempatkan di Bumi untuk digunakan dalam mencoba teknologi penjelajah utama, termasuk sistem bor.
"Keberhasilan latihan ExoMars yang telah lama ditunggu-tunggu akan menjadi yang pertama dalam eksplorasi Mars," kata David Parker, direktur eksplorasi manusia dan robot ESA, seperti dikutip dari CNET pada Jumat (17/9/2021).
Pengeboran terdalam yang pernah dilakukan di Mars hanya mencapai sekitar 7 cm. Penjelajah ESA dirancang untuk menggali hingga kedalaman 2 m, mengambil sampel tanah Mars yang akan dibawa kembali ke laboratorium di Bumi untuk dianalisis.
Kembaran penjelajah yang dikenal sebagai Ground Test Model memiliki kesempatan untuk melatih bornya di test bed yang diisi dengan batu dan lapisan tanah.
ESA sebelumnya telah merilis video latihan. Sejauh ini, Ground Test Model menunjukkan bahwa penjelajah dapat mengebor mencapai 1,7 m ke dalam tanah.
Sistem pengeboran yang dalam ini ditujukan untuk mengambil sampel yang belum terpapar radiasi. Nantinya, sampel tersebut akan dianalisis komposisi kimia dna kemungkinan tanda-tanda kehidupan.
Pengeboran di Mars juga akan memberi para ahli wawasan tentang geologi dan sejarah Planet Merah.
Baca Juga: NASA Optimis Sukses Ambil Sampel Batu Mars Pertama
ExoMars sendiri merupakan proyek bersama ESA dan badan antariksa Rusia Roscosmos. Peluncuran Rosalind Franklin sempat mengalami penundaan dari 2020 menjadi 2022 karena masalah perangkat keras dan perangkat lunak. Penundaan tersebut juga dampak dari pandemi Covid-19.
Latihan uji pengeboran penjelajah ini adalah salah satu langkah penting menuju persiapan misi untuk pergi ke Mars. Ini memberi tim ahli kesempatan untuk mengatasi kendala dan memastikan sistem berfungsi sebagaimana mestinya.
Berita Terkait
-
Melihat Gunung Purba Tempat Para Astronaut Latihan
-
Pertama Kali, Teleskop Luar Angkasa James Webb Perlihatkan Foto Mars
-
Dampak Invasi di Ukraina, Eropa Akhiri Kerja Sama Misi Mars dengan Rusia
-
Penjelajah NASA di Mars Sukses Kumpulkan Sampel Batuan Ke-9
-
Diluncurkan 2 Dekade Lalu, Pengorbit Mars Eropa Akan Diperbarui Dari Windows 98
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober: Klaim Pemain 111-113 dan 15 Juta Koin
-
5 Rekomendasi Smartwatch yang Baterainya Tahan 10 Hari, Cocok Dipakai Traveling
-
20 Kode Redeem FC Mobile 22 Oktober: Berhadiah Jersey Langka, XP Booster, dan Elite Player Drop
-
Raisa Trending di X, Begini Komentar Netizen Tanggapi Isu Perceraiannya
-
Komdigi Ungkap Depo Judi Online Tembus Rp 17 Triliun di Semester 1 2025
-
Game Sword of Justice Dirilis 7 November 2025 ke iOS, Android, hingga PC
-
25 Kode Redeem Free Fire 22 Oktober: Berhadiah Bundle Atlet, Skin Timnas dan Pet Eksklusif!
-
Uji Ketahanan Xiaomi 17 Pro: Lapisan Pelindung Setangguh iPhone 17 Pro
-
Axioo Hype R X8 OLED Resmi Meluncur: Laptop OLED dengan Ryzen 7, Super Ringan Seharga Rp 8 Jutaan
-
Menguak Potensi Krisis Air Bersih di Balik Kecanggihan AI