Suara.com - Peneliti dari Aksi Ekologi dan Emansipasi Rakyat (AEER) memaparkan hasil riset dampak operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara terhadap keanekaragaman hayati di Pulau Sumatra, termasuk satwa langka dilindungi harimau sumatra (Phantera tigris Sumatrae) dan gajah sumatra (Elephas maximus Sumatranus).
"PLTU batu bara baik yang telah beroperasi maupun yang sedang dalam perencanaan, mengancam keanekaragaman hayati khususnya di wilayah Sumatra," kata Koordinator AEER, Pius Ginting dalam konferensi pers dengan topik "Menilai ancaman PLTU terhadap keanekaragaman hayati di Pulau Sumatra" yang digelar dalam jaringan, Kamis (14/10/2021).
Dari hasil kajian Departemen Keanekaragaman Hayati AEER, kata dia, operasi dan rencana proyek PLTU batu bara turut mengancam kepunahan sejumlah satwa khas Sumatra seperti harimau, gajah, beruang madu, ikan belida, macan dahan, kukang, elang brontok dan ikan arwana.
Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada pemerintah agar mengganti PLTU yang masih direncanakan dan belum memasuki tahap rekonstruksi dengan penggunaan energi terbarukan guna mencegah kerusakan habitat satwa langka akibat PLTU dan tambang batu bara.
"Kami juga mendesak pemerintah agar PLTU yang beroperasi yang paling merusak keanekaragaman hayati untuk pensiun dini dan segera menjajaki kerjasama internasional untuk pengembangan energi terbarukan," kata Pius.
Menurutnya, langkah menghentikan PLTU dan membatalkan rencana proyek PLTU batu bara baru merupakan bagian program sinergi adaptasi dan pemulihan keanekaragaman hayati.
Saat itu, berdasarkan data Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2019-2028 terdapat sekitar 28 PLTU batu bara yang tersebar di wilayah Pulau Sumatra.
Rinciannya adalah 14 PLTU yang telah beroperasi, 6 PLTU dalam konstruksi dan 8 PLTU yang belum dibangun.
Sementara Ketua Yayasan Kanopi Hijau Indonesia, Ali Akbar yang juga menjadi narasumber dalam kegiatan ini mengatakan operasi PLTU batu bara Teluk Sepang, Bengkulu diduga telah merusak keanekaragaman hayati di kawasan Pulau Baai.
Baca Juga: Anak Gajah Sumatra Lahir di Suaka Margasatwa Padang Sugihan
"Kami menduga kerusakan lingkungan akibat operasi PLTU batu bara Teluk Sepang yang membuat 28 ekor penyu mati di perairan Pulau Baai," kata Ali.
Ia menambahkan bahwa limbah atau air bahan pembakaran batu bara yang dibuang ke laut menyebabkan terumbu karang yang menjadi benteng terakhir dalam melawan abrasi pantai perlahan-lahan rusak.
Narasumber berikutnya, Direktur Lembaga Tiga Beradik Jambi, Hardi Yuda menjelaskan bahwa hingga 2019 ada sekitar 36 perusahaan tambang batu bara di Kabupaten Sorolangun, Jambi yang memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP).
"Ada 14 tambang di Kecamatan Pauh dan Kecamatan Mandi Angin yang aktif mengeksploitasi dan bisa dibayangkan dampaknya bagi keanekaragaman hayati," ujarnya.
Keberadaan PLTU 1 di Provinsi Jambi menurut Yuda berada di wilayah jelajah gajah dan harimau serta habitat satwa langka lainnya serta dekat dengan wilayah Suku Anak Dalam.
Sementara Mullah Oges dari Solidaritas Mahasiswa untuk Rakyat (SMuR) Aceh Barat menambahkan operasi PLTU batu bara di Nagan Raya dikhawatirkan memperparah kerusakan habitat gajah Sumatra di wilayah itu.
Berita Terkait
-
Populasi Harimau Sumatera Meningkat di Bengkulu, Tapi Masih Ada Ancaman Membayangi
-
Mencegah Konflik Harimau-Manusia di Aceh, BKSDA Perkuat Mitigasi
-
Jangan Sampai Punah: Harimau Sumatra dan Urgensi Hidup Berdampingan
-
Aktivis Menuntut Perbankan Hentikan Pendanaan PLTU Batu Bara
-
Duka di Balik Belalai, Tragedi Gajah Sumatra di Ujung Kepunahan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Oppo Find X9 dan X9 Pro Hadir ke Indonesia 5 November, Cek Spesifikasinya
-
23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Pemain 113 Gratis
-
Spesifikasi Realme 15T yang Segera Hadir ke Indonesia, Punya Desain ala iPhone
-
Salah Satu Ponsel Tertipis, Render Motorola Edge 70 Beredar ke Publik
-
Drama China Laris: Pendapatan Capai Rp156 Triliun, Lampaui Box Office Lokal
-
HP Flagship Oppo Terima Update ColorOS 16 pada November 2025, Begini Fiturnya
-
Spartan Survivors Hadir di Steam, Game Gratis Buatan Penggemar Dapat Restu Microsoft
-
25 Kode Redeem FC Mobile 29 Oktober: Segera Klaim Hadiah Gems, Icon, dan Skin Jersey Edisi Terbatas!
-
25 Kode Redeem FF 29 Oktober: Dapatkan Diamond, Bundle, dan Skin Kolaborasi Gratis!
-
Siap Rilis Global, iQOO 15 Black Edition Terlihat di Toko Online