Suara.com - Peneliti vaksin dari Jenner Institute Universitas Oxford Carina Citra Dewi Joe mengatakan bahwa menurut hasil pengujian vaksin COVID-19 intranasal AstraZeneca efek sampingnya lebih ringan ketimbang vaksin yang disuntikkan.
"Proyek lain tim kami adalah vaksin intranasal. Selain disuntikkan, kami juga uji klinik lewat jalur lain, disemprotkan ke hidung," kata Carina, ilmuwan asal Indonesia yang ikut mengembangkan formula vaksin AstraZeneca, kepada Antara TV di Jakarta, Selasa (17/11/2021).
"Sampai sekarang vaksin intranasal baru mendekati uji klinis pertama. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memberikan (izin) uji klinis kedua. Hasilnya bagus, efek samping lebih ringan dari yang disuntik," katanya.
Carina mengatakan bahwa masa uji klinik kedua dan ketiga penggunaan vaksin intranasal diharapkan bisa lebih singkat mengingat sudah banyak data mengenai penggunaan vaksin AstraZeneca dari penelitian laboratorium maupun pemanfaatan vaksin di berbagai negara.
"Kita ikut aturan badan kesehatan. Kita ikut uji klinis kedua. Saat ini mereka masih susun laporannya," katanya.
Menurut dia, AstraZeneca terus memperbaiki proses produksi vaksin supaya bisa memproduksi vaksin dalam jumlah yang jauh lebih banyak.
Ia mengatakan bahwa produksi vaksin AstraZeneca saat ini telah mendekati dua miliar dosis dan 90 persen negara berkembang di dunia telah menggunakannya.
"Saat ini hampir dua miliar dosis produksi vaksin AstraZeneca. Sebentar lagi mereka akan lakukan selebrasi karena memasok kebutuhan vaksin dunia," katanya.
Menurut Carina, saat ini produksi vaksin AstraZeneca didukung oleh fasilitas produksi di 15 negara dan 25 laboratorium berkat transfer ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilakukan oleh dari tim Universitas Oxford. [Antara]
Baca Juga: Dorong Peningkatan Produksi Vaksin Dunia, Ini Strategi AstraZeneca
Berita Terkait
-
Profil Carina Joe, Pahlawan Vaksin Covid-19 Raih Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo
-
Jadi Penyebab Utama Kematian, AstraZeneca dan Kemenkes RI Fokus Tangani Penyakit Tidak Menular
-
AstraZeneca Indonesia Gandeng Kimia Farma Trading & Distribution untuk Transformasi Layanan Kesehatan Primer
-
Penyakit Ginjal Kronis Duduki Peringkat ke-2, Habiskan Anggaran Rp 1,9 Triliun
-
AstraZeneca Indonesia Tekankan Pentingnya Menjaga Kualitas Hidup Bayi Prematur
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
5 Rekomendasi Laptop untuk AutoCAD dengan Harga Miring, Cocok buat Mahasiswa Teknik
-
53 Kode Redeem FF Terbaru 14 Desember 2025, Ada Skin dan Bundle Winterlands
-
24 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 Desember 2025, Klaim Pemain Juventus 111-115
-
8 HP Snapdragon Termurah Desember 2025 untuk Daily Driver, Mulai Sejutaan!
-
Fokus pada Detail Kecil, MONTRA Siap Jadi Standar Baru Proteksi iPhone
-
6 HP RAM 8 GB Rp1 Jutaan untuk Multitasking dan Produktivitas Sehari-hari
-
Game James Bond 007 First Light Muncul di TGA, Karakter Antagonis Terungkap
-
Hujan Meteor Geminid 2025 Malam Ini 14 Desember, Cek Jam Terbaik untuk Mengamatinya
-
Harga Ponsel 2026 Diprediksi Lebih Mahal, RAM 4 GB Kemungkinan Kembali Populer
-
7 HP Murah RAM Besar untuk Game, Paling Worth It Anti Lag